Jambi, (ANTARA) - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mulai melakukan penelitian terhadap Keberadaan Geopark dan kegiatan itu diawali dengan kunjungan kerja Rektor IPDN Prof Mirror Jeddawi dan rombongan ke Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Untuk pengenalan kawasan Geopark (taman bumi) Merangin, pada Sabtu (23/3) rektor IPDN bersama rombongan menjajal arung jeram di sepanjang Sungai Batang Merangin lokasi geopark, kata Bupati Merangin, Al Haris, Senin.
Pemerintan kabupaten (Pemkab) Merangin berterima kasih kepada Rektor IPDN dan jajarannya yang telah memilih Geopark Nasional Merangin sebagai lokasi penelitian.
"Kalau menurut peneliti Geopark Global Network (GGN) Mr Komo dari Malaysia, Geopark Nasional Merangin ini tiada duanya di dunia. Dulu kawasan Geopark Merangin ini ada di enam kabupaten dalam Provinsi Jambi," kata Al Haris.
Namun lanjut bupati, setelah tim GGN datang melakukan penilaian untuk pengakuan UNESCO, Geopark Merangin menjadi warisan dunia lokasinya diperkecil hanya di Kabupaten Merangin.
Pada tahun ini pembangunan sarana penunjang Geopark Merangin akan dikebut dengan dikucurkannya dana melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Nanti dalam pembangunan sarana penjunjang tersebut, kami juga akan melibatkan TNI membersihkan jalan menuju kawasan Geopark Merangin di Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap dan kalau sarana penunjang sudah lengkap, tentu akan banyak wisatawan yang akan datang kesana," kata Bupati Merangin, Al Haris.
Berwisata ke Merangin memang sangat menarik. Ada sebanyak 160 lokasi objek wisata alam di Merangin yang juga dibarengi dengan wisata budaya. Ada gunung, danau, gua, air terjun dan air panas.
Visi misi Merangin 2018-2023 unggul di bidang pertanian dan wisata. Ini karena dua bidang ini punya potensi besar di Merangin. Pemerintah Kabupaten mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) untuk mengembangkan dan mengangkat objek wisata di setiap desa, kata Al Haris.
Merangin bukan hanya kaya objek wisata saja, tetapi juga punya pertambangan dan pertanian. Dimana saat ini sedang dikembangkan bawang putih, bupati yakin lima tahun ke depan Merangin tidak maju di pertanian dan wisata saja, tapi juga infrasturktur.
"Kami berharap hasil dari penelitian yang dilakukan pihak IPDN nanti, bisa menjadi masukan yang sangat berharga dalam mengembangkan potensi Kabupaten Merangin," katanya menambahkan. (*)
Untuk pengenalan kawasan Geopark (taman bumi) Merangin, pada Sabtu (23/3) rektor IPDN bersama rombongan menjajal arung jeram di sepanjang Sungai Batang Merangin lokasi geopark, kata Bupati Merangin, Al Haris, Senin.
Pemerintan kabupaten (Pemkab) Merangin berterima kasih kepada Rektor IPDN dan jajarannya yang telah memilih Geopark Nasional Merangin sebagai lokasi penelitian.
"Kalau menurut peneliti Geopark Global Network (GGN) Mr Komo dari Malaysia, Geopark Nasional Merangin ini tiada duanya di dunia. Dulu kawasan Geopark Merangin ini ada di enam kabupaten dalam Provinsi Jambi," kata Al Haris.
Namun lanjut bupati, setelah tim GGN datang melakukan penilaian untuk pengakuan UNESCO, Geopark Merangin menjadi warisan dunia lokasinya diperkecil hanya di Kabupaten Merangin.
Pada tahun ini pembangunan sarana penunjang Geopark Merangin akan dikebut dengan dikucurkannya dana melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Nanti dalam pembangunan sarana penjunjang tersebut, kami juga akan melibatkan TNI membersihkan jalan menuju kawasan Geopark Merangin di Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap dan kalau sarana penunjang sudah lengkap, tentu akan banyak wisatawan yang akan datang kesana," kata Bupati Merangin, Al Haris.
Berwisata ke Merangin memang sangat menarik. Ada sebanyak 160 lokasi objek wisata alam di Merangin yang juga dibarengi dengan wisata budaya. Ada gunung, danau, gua, air terjun dan air panas.
Visi misi Merangin 2018-2023 unggul di bidang pertanian dan wisata. Ini karena dua bidang ini punya potensi besar di Merangin. Pemerintah Kabupaten mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) untuk mengembangkan dan mengangkat objek wisata di setiap desa, kata Al Haris.
Merangin bukan hanya kaya objek wisata saja, tetapi juga punya pertambangan dan pertanian. Dimana saat ini sedang dikembangkan bawang putih, bupati yakin lima tahun ke depan Merangin tidak maju di pertanian dan wisata saja, tapi juga infrasturktur.
"Kami berharap hasil dari penelitian yang dilakukan pihak IPDN nanti, bisa menjadi masukan yang sangat berharga dalam mengembangkan potensi Kabupaten Merangin," katanya menambahkan. (*)