Padang, (ANTARA) - Hadir di Padang sejak 25 Februari 2019 Kedai kopi Foresthree yang berlokasi di di jalan Belakang Olo, Padang, Sumatera Barat, menawarkan 32 menu. salah satunya durianpresso yang merupakan campuran dari ekspresso dan durian.
“Sekarang kami ingin mengedukasi konsumen untuk bergeser dari es kopi biasa ke kopi yang telah di variasikan dengan menu lain seperti kopi durian ini dan di kota Padang baru kami pertama melakukannya”, kata Owner kedai kopi Foresthree, Riski (28 di Padang, Selasa
Foresthree Coffee dibuka di kota Padang pada 25 Februari 2019 dan merupakan satu-satunya cabang yang di luar pulau Jawa yang sebelumnya telah hadir di Jakarta, Bogor, Lebak Bulus dan Depok.
Khusus di Sumatera Barat Foresthree Coffe akan membuka cabang di enam lokasi yang memiliki potensi wisata, yaitu Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Batusangkar dan Pesisir Selatan. Sedangkan di kota Padang akan dibuka dua kedai kopi lagi.
Alasan dia membuka kedai kopi ini karena penikmat kopi di kota Padang meningkat, ada lebih kurang 16 kedai kopi dan rata-rata kedai kopi di Padang hanya menawarkan satu menu saja yaitu es kopi susu. Untuk itu dia ingin membuat kopi yang berbeda dari yang lainnya seperti menggabungkan kopi dengan menu lain.
Kedai kopi Foresthree dibuka dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB pada hari biasa dan akhir pekan buka pukul 07.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dinihari.
Fasilitas yang disediakan yaitu wifi dan TV dengan layar besar untuk aktivitas nonton bareng saat ada pertandingan bola.
Kopi yang paling diminati saat ini masih es kopi susu yang terdiri dari espresso, susu dan krim. Untuk non kopi, kemudian ada oreo dan krim untuk non kopi dengan campuran oreo es krim dan susu.
Yang membedakan kopi ini dengan kedai kopi lain yaitu kopi ini hadir dengan menu yang lebih banyak dan dari segi rasa, paduan antara krim dan kopi lebih pas sehingga tidak membuat perut kembung dan cepat bosan, kata dia.
Untuk harga bervariasi mulai dari u kopi aren item Rp15 ribu per gelas dan yang paling mahal kopi durianpresso Rp30 ribu per gelas
“Harapan kami yaitu bisa membuka warna baru di dunia kopi dan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,"ujar Riski.
“Sekarang kami ingin mengedukasi konsumen untuk bergeser dari es kopi biasa ke kopi yang telah di variasikan dengan menu lain seperti kopi durian ini dan di kota Padang baru kami pertama melakukannya”, kata Owner kedai kopi Foresthree, Riski (28 di Padang, Selasa
Foresthree Coffee dibuka di kota Padang pada 25 Februari 2019 dan merupakan satu-satunya cabang yang di luar pulau Jawa yang sebelumnya telah hadir di Jakarta, Bogor, Lebak Bulus dan Depok.
Khusus di Sumatera Barat Foresthree Coffe akan membuka cabang di enam lokasi yang memiliki potensi wisata, yaitu Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Batusangkar dan Pesisir Selatan. Sedangkan di kota Padang akan dibuka dua kedai kopi lagi.
Alasan dia membuka kedai kopi ini karena penikmat kopi di kota Padang meningkat, ada lebih kurang 16 kedai kopi dan rata-rata kedai kopi di Padang hanya menawarkan satu menu saja yaitu es kopi susu. Untuk itu dia ingin membuat kopi yang berbeda dari yang lainnya seperti menggabungkan kopi dengan menu lain.
Kedai kopi Foresthree dibuka dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB pada hari biasa dan akhir pekan buka pukul 07.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dinihari.
Fasilitas yang disediakan yaitu wifi dan TV dengan layar besar untuk aktivitas nonton bareng saat ada pertandingan bola.
Kopi yang paling diminati saat ini masih es kopi susu yang terdiri dari espresso, susu dan krim. Untuk non kopi, kemudian ada oreo dan krim untuk non kopi dengan campuran oreo es krim dan susu.
Yang membedakan kopi ini dengan kedai kopi lain yaitu kopi ini hadir dengan menu yang lebih banyak dan dari segi rasa, paduan antara krim dan kopi lebih pas sehingga tidak membuat perut kembung dan cepat bosan, kata dia.
Untuk harga bervariasi mulai dari u kopi aren item Rp15 ribu per gelas dan yang paling mahal kopi durianpresso Rp30 ribu per gelas
“Harapan kami yaitu bisa membuka warna baru di dunia kopi dan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,"ujar Riski.