Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menargetkan capaian inseminasi buatan (IB) sebanyak 1.500 ekor sapi dan layanan 2.250 aceptor dengan target lahir 730 ekor melalui program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) pada 2019.
"Target tahun ini berkurang sebanyak 230 aceptor dibanding 2018 yang jumlahnya mencapai 1.730 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Solok Selatan, Yuherdi di Padang Aro, Selasa.
Dia mengatakan, dari segi layanan yang mencapai 2.250 ekor karena kemungkinan gagal saat penyuntikan pertama bisa terjadi.
"Beberapa kasus satu ekor sapi bisa lebih dari satu kali penyuntikan baru berhasil sehingga layanannya jauh lebih banyak dari target IB," katanya.
Dia menyebutkan pada 2018 dari 1.730 target IB yang terealisasi sebanyak 1.645 ekor atau 95 persen.
Sedangkan untuk tingkat kelahiran hasil kawin suntik sepanjang 2018 tercatat sebanyak 640 ekor.
Untuk terus menggenjot populasi sapi, pemerintah melalui APBD Provinsi tahun ini akan menyalurkan bantuan untuk tiga kelompok tani di Kecamatan Sangir dua kelompok dan Sangir Balai Janggo.
Untuk jenis sapi bantuan wilayah Sangir kemungkinan Peranakan Ongole (PO) dan di Sangir Balai Janggo sapi bali.
"Kami baru diberitahu akan ada bantuan sapi dari provinsi untuk tiga kelompok tani tetapi belum tahu berapa jumlahnya," kata dia.
Bantuan untuk Sangir Balai Janggo berupa kegiatan daerah tertinggal dan kemungkinan besar sapi bali, sebab di kecamatan itu memiliki kebun sawit yang cukup untuk melepaskannya.
Selain itu bantuan yang akan diberikan sebagian besarnya adalah sapi betina supaya bisa meningkatkan populasi.
Populasi sapi di Solok Selatan saat ini sekitar 9.800 ekor yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada. (*)
"Target tahun ini berkurang sebanyak 230 aceptor dibanding 2018 yang jumlahnya mencapai 1.730 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Solok Selatan, Yuherdi di Padang Aro, Selasa.
Dia mengatakan, dari segi layanan yang mencapai 2.250 ekor karena kemungkinan gagal saat penyuntikan pertama bisa terjadi.
"Beberapa kasus satu ekor sapi bisa lebih dari satu kali penyuntikan baru berhasil sehingga layanannya jauh lebih banyak dari target IB," katanya.
Dia menyebutkan pada 2018 dari 1.730 target IB yang terealisasi sebanyak 1.645 ekor atau 95 persen.
Sedangkan untuk tingkat kelahiran hasil kawin suntik sepanjang 2018 tercatat sebanyak 640 ekor.
Untuk terus menggenjot populasi sapi, pemerintah melalui APBD Provinsi tahun ini akan menyalurkan bantuan untuk tiga kelompok tani di Kecamatan Sangir dua kelompok dan Sangir Balai Janggo.
Untuk jenis sapi bantuan wilayah Sangir kemungkinan Peranakan Ongole (PO) dan di Sangir Balai Janggo sapi bali.
"Kami baru diberitahu akan ada bantuan sapi dari provinsi untuk tiga kelompok tani tetapi belum tahu berapa jumlahnya," kata dia.
Bantuan untuk Sangir Balai Janggo berupa kegiatan daerah tertinggal dan kemungkinan besar sapi bali, sebab di kecamatan itu memiliki kebun sawit yang cukup untuk melepaskannya.
Selain itu bantuan yang akan diberikan sebagian besarnya adalah sapi betina supaya bisa meningkatkan populasi.
Populasi sapi di Solok Selatan saat ini sekitar 9.800 ekor yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada. (*)