Sawahlunto, (Antarnews Sumbar)- Sawahlunto diminta tidak hanya terpaku dengan tingginya angka kunjungan wisata namun lebih mengutamakan kualitas dan pengalaman yang dirasakan wisatawan selama berwisata.
Hal itu ia sampaikan Pengamat Pariwisata Eka Paramita Marsongko dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota Sawahlunto Sayuti Zohirin bersama jajaran Organisai Perangkat Desa (OPD) di Sawahliunto, Jumat.
Pengamat Pariwisata Eka Paramita Marsongko datang ke Sawahlunto untuk mendampingi tujuh mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwata Bandung guna melaksanakan penelitian akademis tentang destinasi wisata Batu Runcing di Silungkang.
Eka Paramita Marsongko mengatakan agar wisata di Sawahlunto jangan hanya terpaku dengan tingginya angka kunjungan wisata namun lebih mengutamakan kualitas dan pengalaman yang dirasakan wisatawan selama berwisata.
"Saya lihat dan saya cermati, Sawahlunto ini mempunyai potensi yang kaya sekali, maka kualitasnya harus dijaga. Bila perlu ditingkatkan lagi, ”ujarnya.
Paramita menyarankan agar instansi pariwisata Sawahlunto untuk mengkaji potensi yang menarik bagi wisatawan asal Negeri Belanda dengan mengajak mereka mnelusuri atau napak tilas leluhur mereka di Kota Sawahlunto ini.
Untuk itu, imbuhnya perlu dari Dinas Pariwisata melakukan langkah-langkah untuk menelusuri jejak – jejak leluhur mereka dalam masa kolonial.
Yang tak kalah penting, imbuh, perlu medokumentasi dengan lengkap baik gambar maupun audio visual, sehingga wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri tertarik dengan hal hal yang berbau sejarah dan budaya.
Sementara Wakil Wali Kota Sawahlunto Sayuti Zohirin menyatakan pihak pemerintah setempat siap menerima kritikan dan saran untuk membenahi pariwsata di daerah itu.
Zohirin mengucapkan berterimkasih atas saran dan krtikan yang konstruktif (membangun) untuk wisata kota arang.
Ia juga mengatakan pariwisata Sawahlunto harus menyesuaikan dengan perkembangan sehingga tidak ditinggalkan pengunjung, namun tanpa menghilangkan keasliannya.
"Kita harus dinamis. Kita harus mendengar pendapat banyak pihak, dan juga perkembangan update-update yang kencang. Kita harus menyesuaikan diri dengan itu agar tidak ketinggalan dengan daerah atau provinsi yang lain dalam mengembangkan priwisata," katanya. (*)
Hal itu ia sampaikan Pengamat Pariwisata Eka Paramita Marsongko dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota Sawahlunto Sayuti Zohirin bersama jajaran Organisai Perangkat Desa (OPD) di Sawahliunto, Jumat.
Pengamat Pariwisata Eka Paramita Marsongko datang ke Sawahlunto untuk mendampingi tujuh mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwata Bandung guna melaksanakan penelitian akademis tentang destinasi wisata Batu Runcing di Silungkang.
Eka Paramita Marsongko mengatakan agar wisata di Sawahlunto jangan hanya terpaku dengan tingginya angka kunjungan wisata namun lebih mengutamakan kualitas dan pengalaman yang dirasakan wisatawan selama berwisata.
"Saya lihat dan saya cermati, Sawahlunto ini mempunyai potensi yang kaya sekali, maka kualitasnya harus dijaga. Bila perlu ditingkatkan lagi, ”ujarnya.
Paramita menyarankan agar instansi pariwisata Sawahlunto untuk mengkaji potensi yang menarik bagi wisatawan asal Negeri Belanda dengan mengajak mereka mnelusuri atau napak tilas leluhur mereka di Kota Sawahlunto ini.
Untuk itu, imbuhnya perlu dari Dinas Pariwisata melakukan langkah-langkah untuk menelusuri jejak – jejak leluhur mereka dalam masa kolonial.
Yang tak kalah penting, imbuh, perlu medokumentasi dengan lengkap baik gambar maupun audio visual, sehingga wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri tertarik dengan hal hal yang berbau sejarah dan budaya.
Sementara Wakil Wali Kota Sawahlunto Sayuti Zohirin menyatakan pihak pemerintah setempat siap menerima kritikan dan saran untuk membenahi pariwsata di daerah itu.
Zohirin mengucapkan berterimkasih atas saran dan krtikan yang konstruktif (membangun) untuk wisata kota arang.
Ia juga mengatakan pariwisata Sawahlunto harus menyesuaikan dengan perkembangan sehingga tidak ditinggalkan pengunjung, namun tanpa menghilangkan keasliannya.
"Kita harus dinamis. Kita harus mendengar pendapat banyak pihak, dan juga perkembangan update-update yang kencang. Kita harus menyesuaikan diri dengan itu agar tidak ketinggalan dengan daerah atau provinsi yang lain dalam mengembangkan priwisata," katanya. (*)