Lubuksikaping, (Antaranews Sumbar) - Bupati Pasaman, Yusuf Lubis mengatakan peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-59 harus dijadikan sebagai momentum meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran keluarga.
"Peringatan Hari Gizi ini harus jadi momentum untuk perbaikan gizi bagi para balita dan anak di Pasaman. Keluarga sadar gizi, Indonesia sehat dan produktif. Mari cegah penyakit tidak menular (PTM) dan stunting dengan konseling gizi dan Germas," katanya, Jumat.
Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 mengangkat tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” dengan Slogan “Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang”.
Bupati menegaskan, perbaikan gizi sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Sebab, terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan salah satu komponen terpenting dalam pembangunan kesehatan.
"Pasalnya, kekurangan asupan gizi bagi anak bisa berakibat fatal. Anak, bisa terkena stunting dan penyakit tidak menular. Ini ancaman besar jika tidak segera diatasi," katantya.
Hasil penilaian status gizi tahun 2017 di Kabupaten Pasaman, membuktikan bahwa balita stunting di daerah sebanyak 40,6 persen. Dimana, angka itu lebih tinggi dari tingkat stunting di Indonesia yang hanya 29,6 persen.
"Sehingga tidak heran, daerah kita (Pasaman) ini masuk daerah lokasi khusus (Lokus) stunting di 100 kabupaten/kota se Indonesia tahun 2018. Ini jadi PR bersama untuk menuntaskan dan menurunkan angka stunting," ujarnya.
Selain stunting, masalah gizi lainnya adalah semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular, seperti penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. Penyakit ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Namun, dari keseluruhan permasalahan gizi yang ada sebahagian besar disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap masalah gizi yang dihadapinya," pungkasnya.
Ia pun mengapresiasi langkah Persatuan Gizi Indonesia (Persagi) yang terpanggil untuk berpartisipasi mewujudkan status gizi yang baik bagi seluruh masyarakat di Pasaman.
Dikatakan, peringatan HGN yang diperingati tanggal 25 Januari setiap tahunnya dapat dijadikan momentum untuk mewujudkan niat mulia anggota Persagi kepada masyarakat.
"Lewat konseling gizi, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penykit tidak menular dan stunting di Pasaman," katanya.
"Peringatan Hari Gizi ini harus jadi momentum untuk perbaikan gizi bagi para balita dan anak di Pasaman. Keluarga sadar gizi, Indonesia sehat dan produktif. Mari cegah penyakit tidak menular (PTM) dan stunting dengan konseling gizi dan Germas," katanya, Jumat.
Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 mengangkat tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” dengan Slogan “Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang”.
Bupati menegaskan, perbaikan gizi sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Sebab, terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan salah satu komponen terpenting dalam pembangunan kesehatan.
"Pasalnya, kekurangan asupan gizi bagi anak bisa berakibat fatal. Anak, bisa terkena stunting dan penyakit tidak menular. Ini ancaman besar jika tidak segera diatasi," katantya.
Hasil penilaian status gizi tahun 2017 di Kabupaten Pasaman, membuktikan bahwa balita stunting di daerah sebanyak 40,6 persen. Dimana, angka itu lebih tinggi dari tingkat stunting di Indonesia yang hanya 29,6 persen.
"Sehingga tidak heran, daerah kita (Pasaman) ini masuk daerah lokasi khusus (Lokus) stunting di 100 kabupaten/kota se Indonesia tahun 2018. Ini jadi PR bersama untuk menuntaskan dan menurunkan angka stunting," ujarnya.
Selain stunting, masalah gizi lainnya adalah semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular, seperti penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. Penyakit ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Namun, dari keseluruhan permasalahan gizi yang ada sebahagian besar disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap masalah gizi yang dihadapinya," pungkasnya.
Ia pun mengapresiasi langkah Persatuan Gizi Indonesia (Persagi) yang terpanggil untuk berpartisipasi mewujudkan status gizi yang baik bagi seluruh masyarakat di Pasaman.
Dikatakan, peringatan HGN yang diperingati tanggal 25 Januari setiap tahunnya dapat dijadikan momentum untuk mewujudkan niat mulia anggota Persagi kepada masyarakat.
"Lewat konseling gizi, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penykit tidak menular dan stunting di Pasaman," katanya.