Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Insan Cendikia Boarding School (ICBS) Payakumbuh semakin diminati masyarakat Payakumbuh maupun luar Provinsi sebagai pilihan orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya.
"Jumlah siswa yang akan ikut pada seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2019-2010, total siswa yang terdaftar ikut seleksi sebanyak 2.092," ujar Pimpinan Pesantren ICBS Payakumbuh, Roni Patihan di Payakumbuh, Kamis.
Ia mengatakan penerimaan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) sebanyak 1.448 calon siswa dan Sekolah Menengah Atas (SMA IT) 644 calon siswa yang akan dilaksanakan Minggu (27/1).
Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ini terjadi peningkatan calon siswa yang signifikan. Pada PPDB 2018-2019 lalu, calon siswa yang ikut seleksi berjumlah 1.200 dan tahun sebelumnya 1.000," kata Roni Patihan.
Peminat yang mendaftar ke ICBS kali ini tak hanya berasal dari Luak Limopuluh (Payakumbuh dan Limapuluh Kota) namun juga dari berbagai deerah di Sumbar dan luar Sumbar.
"Tahun ini pertama kalinya kita melaksanakan seleksi PPDB secara online di luar Sumbar yaitu Batam karena tingginya peminat ICBS disana," kata Roni.
Selain Batam siswa yang tercatat di ICBS juga berasal dari seluruh Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, bahkan manca negara seperti dari Australia, Malaysia, dan seterusnya.
Pengasuh ICBS Payakumbuh Ahmad Maududi yang juga sebagai penggagas berdirinya ICBS mengatakan pendirian ICBS berangkat dari niat hendak membangkitkan kembali pendidikan Islam di Sumbar terutama di Payakumbuh yang dulu dikenal sebagai basis pendidikan Islam yang berkualitas di Indonesia.
"Awal berdirinya pada 2010 silam jumlah siswa hanya berjumlah 45 orang saja, seiring berjalannya waktu jumlah santri yang menuntut ilmu di ICBS meningkat drastis," kata dia.
Ia mengatakan di ICBS tak hanya diajarkan ilmu Agama namun juga pelajaran formal seperti di sekolah-sekolah umum lain.
"Kita berada dibawah Dinas Pendidikan karena itu selain matang di sisi Agama kami juga menenekankan prestasi akademik terhadap siswa di sini," ujarnya.
Maududi mengatakan saat ini ICBS telah beridiri tiga tempat di Luak Limapuluh yakni di Kelurahan Padang Kaduduk, Lamposi dan Harau. Selanjutnya untuk menampung tingginya peminat, ICBS akan mengembangkan sayap ke Pulau Batam.
"Saat ini kita tengah menjajaki kemungkinan untuk membuka cabang di Batam sesuai dengan permintaan warga disana," kata dia.
ICBS menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lain.
"Saat ini ada yang masih dalam tahap penjajakan yakni Turki dan Jepang," katanya.
Tingginya minat masyarakat terhadap ICBS berbuah penghargaan dari Indonesia Achievement Center (IAC).
ICBS dinobatkan sebagai Sekolah Islam Favorit Terbaik (The Best Favorite Islamic School in Quality Education Excellence of The Year) pada malam penganugerahan Indonesia Best of The Best Award 2019 di Hotel Santika, Medan, Jumat (25/1). (*)
"Jumlah siswa yang akan ikut pada seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2019-2010, total siswa yang terdaftar ikut seleksi sebanyak 2.092," ujar Pimpinan Pesantren ICBS Payakumbuh, Roni Patihan di Payakumbuh, Kamis.
Ia mengatakan penerimaan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) sebanyak 1.448 calon siswa dan Sekolah Menengah Atas (SMA IT) 644 calon siswa yang akan dilaksanakan Minggu (27/1).
Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ini terjadi peningkatan calon siswa yang signifikan. Pada PPDB 2018-2019 lalu, calon siswa yang ikut seleksi berjumlah 1.200 dan tahun sebelumnya 1.000," kata Roni Patihan.
Peminat yang mendaftar ke ICBS kali ini tak hanya berasal dari Luak Limopuluh (Payakumbuh dan Limapuluh Kota) namun juga dari berbagai deerah di Sumbar dan luar Sumbar.
"Tahun ini pertama kalinya kita melaksanakan seleksi PPDB secara online di luar Sumbar yaitu Batam karena tingginya peminat ICBS disana," kata Roni.
Selain Batam siswa yang tercatat di ICBS juga berasal dari seluruh Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, bahkan manca negara seperti dari Australia, Malaysia, dan seterusnya.
Pengasuh ICBS Payakumbuh Ahmad Maududi yang juga sebagai penggagas berdirinya ICBS mengatakan pendirian ICBS berangkat dari niat hendak membangkitkan kembali pendidikan Islam di Sumbar terutama di Payakumbuh yang dulu dikenal sebagai basis pendidikan Islam yang berkualitas di Indonesia.
"Awal berdirinya pada 2010 silam jumlah siswa hanya berjumlah 45 orang saja, seiring berjalannya waktu jumlah santri yang menuntut ilmu di ICBS meningkat drastis," kata dia.
Ia mengatakan di ICBS tak hanya diajarkan ilmu Agama namun juga pelajaran formal seperti di sekolah-sekolah umum lain.
"Kita berada dibawah Dinas Pendidikan karena itu selain matang di sisi Agama kami juga menenekankan prestasi akademik terhadap siswa di sini," ujarnya.
Maududi mengatakan saat ini ICBS telah beridiri tiga tempat di Luak Limapuluh yakni di Kelurahan Padang Kaduduk, Lamposi dan Harau. Selanjutnya untuk menampung tingginya peminat, ICBS akan mengembangkan sayap ke Pulau Batam.
"Saat ini kita tengah menjajaki kemungkinan untuk membuka cabang di Batam sesuai dengan permintaan warga disana," kata dia.
ICBS menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lain.
"Saat ini ada yang masih dalam tahap penjajakan yakni Turki dan Jepang," katanya.
Tingginya minat masyarakat terhadap ICBS berbuah penghargaan dari Indonesia Achievement Center (IAC).
ICBS dinobatkan sebagai Sekolah Islam Favorit Terbaik (The Best Favorite Islamic School in Quality Education Excellence of The Year) pada malam penganugerahan Indonesia Best of The Best Award 2019 di Hotel Santika, Medan, Jumat (25/1). (*)