Parit Malintang, (Antaranews Sumbar)  - Jembatan darurat ke dua berupa bailey di Batang Kalu, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi mulai dikerjakan  berada pada  sisi kanan jembatan darurat yang pertama.

     "Jembatan bailey yang ke dua ini diperkirakan selesai minggu pertama Januari 2019," kata pimpinan proyek pembangunan jembatan darurat , Rengga di Kayu Tanam, Sabtu. 

     Jika sudah selesai dibangun maka akan dilakukan uji coba kelayakan jembatan sehingga kendaraan bisa melewatinya. 

     Ia mengatakan jembatan darurat ke dua tersebut nantinya difungsikan untuk kendaraan dari arah Bukittinggi ke Padang.

     Sedangkan jembatan yang pertama difungsikan untuk kendaraan dari arah Padang ke Bukittinggi. Kondisi tersebut berlangsung hingga jembatan permanen dibangun. 

     Ia menyampaikan jembatan tersebut menggunakan lahan milik warga yang telah dimintai persetujuan sebelumnya melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

     Sehingga sejumlah toko dan rumah semi permanen di lokasi pondasi pembangunan jembatan harus dipindahkan tidak jauh dari bangunan yang sebelumnya.

     "Pindahnya tidak jauh yaitu hanya ke belakang rumah yang sebelumnya," katanya. 

     Sementara itu, salah seorang warga yang rumahnya terdampak pembangunan tersebut, Sri Puji Lestari mengatakan dirinya rela rumah dan kedainya dipindahkan guna pembangunan jembatan darurat tersebut.

     "Jembatan yang dibangun kan demi orang banyak, jadi tidak apa-apa," ujarnya. 

     Namun ia berharap pihak terkait mau menanggung pembangunan rumah dan kedainya yang baru seperti yang dijanjikan sebelumnya.
    Sebelumnya jembatan Sungai Kalu, di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman ambruk karena dihantam kuatnya arus sungai pada Senin (10/12).Jalur  tersebut merupakan jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi.
    
 Untuk akses sementara Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) membuat jembatan panel dibekas jembatan yang ambruk.
    Tetapi jembatan tersebut hanya bisa dilewati kendaraan dari satu arah sehingga menimbulkan antrean panjang hingga dua kilometer.
     Salah seorang pengendara Doni menyambut baik dibangunnya jembatan kedua karena jika hanya menggunakan satu jembatan harus menunggu hingga satu jam untuk bisa lewat.
***4***
 

Pewarta : Aadiat Makruf Sabir
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024