Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan 72.000 guru kejuruan sudah mengikuti pelatihan khusus hingga akhir 2018.
"Target kita ya 72.000 guru, ini untuk guru vokasi hingga akhir 2018," kata Mendikbud ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin malam.
Ia menyebutkan, pihaknya melaksanakan pelatihan khusus berupa penataran mendorong peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skills).
"Kita adakan penataran besar mengenai HOTS ini," katanya.
Ia menyebutkan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu meminta pembenahan dari hal hal yang sifatnya fundamental.
"Kalau di Kemendikbud yang fundamental ya guru. Ini yang harus dibenahi," katanya.
Menurut dia, guru harus diberi pemahaman untuk menyonsong revolusi industri keempat. Guru harus bisa membuat anak berpikir kritis, kreatif, inovatif, kolaboratif.
"Juga memiliki keterampilan komunikasi yang bagus serta percaya diri. Untuk ini makanya kita adakan penataran HOTS untuk guru," katanya.
Ia menyebutkan penataran HOTS sudah mulai dilakukan dua tahun yang lalu. "Makanya saat ujian kita menggunakan metode HOTS karena gurunya sudah kita latih sampai hal teknis," katanya.
Mendikbud menyebutkan saat ini untuk guru Matematika sudah mencapai standar itu.
"Untuk guru matematika sudah hampir seluruhnya yang merupakan kerja sama dengan pabrik kalkulator casio, juga kita kirim guru ke Jepang untuk mengikuti pelatihan," katanya.
Ia menyebutkan saat ini penerapan metode itu sudah masuk ke jenjang AS.
"Untuk SMA makanya kemarin mereka menjerit jerit kan karena metode baru. Kita berlalukan HOTS ini mulai ke bawah.
Ia meminta HOTS tidak hanya diartikan sebagai penguasaan tentang teori-teori critical thinking, analitical thinking, solution thinking, tapi juga metode pembelajaran.
Mendikbud menyebutkan sebenarnya industri keempat ini salah satu celah yang bisa kita isi adalah industri kreatif yang unik, tidak melalui pabrikasi dan tidak berulang.
"Arus unik, sekarang trennya itu dan kita sangat kaya dengan produk seperti itu yang dieksplorasi. (*)
"Target kita ya 72.000 guru, ini untuk guru vokasi hingga akhir 2018," kata Mendikbud ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin malam.
Ia menyebutkan, pihaknya melaksanakan pelatihan khusus berupa penataran mendorong peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skills).
"Kita adakan penataran besar mengenai HOTS ini," katanya.
Ia menyebutkan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu meminta pembenahan dari hal hal yang sifatnya fundamental.
"Kalau di Kemendikbud yang fundamental ya guru. Ini yang harus dibenahi," katanya.
Menurut dia, guru harus diberi pemahaman untuk menyonsong revolusi industri keempat. Guru harus bisa membuat anak berpikir kritis, kreatif, inovatif, kolaboratif.
"Juga memiliki keterampilan komunikasi yang bagus serta percaya diri. Untuk ini makanya kita adakan penataran HOTS untuk guru," katanya.
Ia menyebutkan penataran HOTS sudah mulai dilakukan dua tahun yang lalu. "Makanya saat ujian kita menggunakan metode HOTS karena gurunya sudah kita latih sampai hal teknis," katanya.
Mendikbud menyebutkan saat ini untuk guru Matematika sudah mencapai standar itu.
"Untuk guru matematika sudah hampir seluruhnya yang merupakan kerja sama dengan pabrik kalkulator casio, juga kita kirim guru ke Jepang untuk mengikuti pelatihan," katanya.
Ia menyebutkan saat ini penerapan metode itu sudah masuk ke jenjang AS.
"Untuk SMA makanya kemarin mereka menjerit jerit kan karena metode baru. Kita berlalukan HOTS ini mulai ke bawah.
Ia meminta HOTS tidak hanya diartikan sebagai penguasaan tentang teori-teori critical thinking, analitical thinking, solution thinking, tapi juga metode pembelajaran.
Mendikbud menyebutkan sebenarnya industri keempat ini salah satu celah yang bisa kita isi adalah industri kreatif yang unik, tidak melalui pabrikasi dan tidak berulang.
"Arus unik, sekarang trennya itu dan kita sangat kaya dengan produk seperti itu yang dieksplorasi. (*)