RUMAH LAYAK UNTUK PIWI
Painan, (Antaranews Sumbar) - Hari beranjak siang menjelang siang sekitar pukul 10.07 WIB, Piwi (60) bapak lima anak yang menetap di Kampung Air Kalam, Nagari (Desa Adat) Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terlihat mulai bersiap-siap.
Memang tidak banyak yang ia lakukan, ia hanya sesekali terlihat merapikan baju dan celana. Hal itu dilakukan karena stroke yang diderita sejak delapan tahun terakhir.
Jalannya membungkuk begitu juga ketika ia berdiri, kadang ia berdiri dan kembali duduk, hal itu dilakukan beberapa kali di sebelah rumah layak yang dibangunkan satuan tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 untuknya.
Siapapun termasuk Piwi tentu mengidam-idamkan rumah permanen, hanya saja harapan itu pupus ketika ia terkena stroke, jangankan mengumpulkan uang membangun rumah uang yang adapun habis untuk biaya pengobatan.
Semenjak itu ia tidak lagi membanting tulang baik ke ladang ataupun ke sawah bahkan persoalan mandi dan makan saja mesti dibantu oleh sang istri.
Namun takdir berkata lain, ketika TMMD akan diselenggarakan di nagarinya, Piwi ditetapkan sebagai satu dari tujuh masyarakat yang terpilih untuk dibangunkan rumah layak.
Sekitar pukul 10.58 WIB, dua unit kendaraan roda empat berhenti lebih kurang 30 meter dari ruma Piwi, dari kendaraan itu turun beberapa perwira TNI beserta rombongan.
Ketika rombongan datang, Piwi tidak berkata banyak ia hanya berdiri dengan gemetar dan sedikit menggerakan bibirnya. Sepertinya ia ingin mengucapkan selamat datang sembari melepas senyum namun hal itu tidak bisa dilakukan dengan sempurna.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut Padang dan Komandan Satuan Tugas TMMD ke-103 yang menjabat sebagai Komandan Kodim 0311/Pesisir Selatan, Letkol. Arh. Wahyu Akhadi langsung mendatangi dan mencoba memahami bahasa tubuh Piwi.
Wajah Piwi terlihat sumringah namun ia hanya bisa mengucapkan beberapa kalimat yang sepertinya sulit dipahami oleh perwira TNI itu.
Selang beberapa lama mengecek kondisi rumah Piwi, perwira TNI mengajaknya berfoto bersama.
Piwi akhirnya meneteskan air mata meski tidak banyak diantara rombongan yang mengetahui situasi itu. Hanya air mata yang bisa diberikan Piwi kepada prajurit TMMD yang berhasil membangunkan rumah layak yang sekian lama dinantinya.
Letkol. Arh. Wahyu Akhadi menyebutkan selain Piwi ada enam masyarakat setempat yang juga dibangunkan rumah layak.
Beberapa pertimbangan bagi masyarakat itu diantaranya menetap di rumah tidak layak huni, berpenghasilan pas-pasan dan lainnya.
Rumah yang dibangunkan selain berdinding semen dan beratap seng, rumah-rumah tersebut juga lengkap dengan kamar mandi serta lantainya dikeramik.
Tidak hanya rumah satgas yang dipimpinnya juga membuka jalan pertanian sepanjang 4,5 kilometer, merenovasi tempat ibadah, memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Khusus pembukaan jalan pertanian tidak hanya berdampak pada peningkatan perekonomian para petani namun masyarakat secara keseluruhan.
Hal itu karena jalan pertanian yang dibuka juga membuka akses menuju objek wisata air terjun yang menjadi ikon nagari setempat.
"Setidaknya dengan jalan yang dibuka hanya butuh sekitar lebih kurang setengah kilometer lagi, dan objek wisata air terjun di Lakitan Tengah bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua atau empat," kata Camat Lengayang, Zoni Eldo menanggapi pembukaan jalan itu.
Berikutnya ada satu program penting yang tidak masuk dalam program prioritas namun berhasil diselesaikan oleh Satgas TMMD dengan maksimal, yakni menimbun lapangan SMPN 5 Lengayang.
Dengan kegiatan itu diharapkan lapangan sekolah tidak lagi becek dan tergenang air ketika masuknya musim hujan sehingga berbagai kegiatan berlangsung dengan baik mulai dari upacara bendera, olahraga dan lainnya.
Pada bagian lain, Bupati setempat, Hendrajoni menyebutkan pihaknya bakal melanjutkan berbagai program yang dirintis selama TMMD ke-103.
Hal itu dilakukan agar program yang ada bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang, selain berencana untuk melanjutkan pengerasan di jalan yang dibuka oleh satuan tugas TMMD, pihaknya juga berencana menyambungkan listrik ke rumah-rumah layak yang dibangun.
"Khusus rumah nanti akan kami data dulu, mana yang telah tersambung listrik dan mana yang belum. Dan bagi yang belum ini akan diupayakan penyambungan listrik secara gratis," ujarnya.
Secara pribadi dan atas nama pemerintah kabupaten ia mengucapkan terima kasih atas keseriusan jajaran TNI yang berupaya keras menyukseskan berbagai program TMMD.
Pihaknya berharap ada kegiatan lanjutan serupa dengan TMMD, apakah berbentuk karya bakti dan lainnya.
Tokoh masyarakat Lakitan Tengah, Sapta Kardeni memberikan apresiasi atas pelaksanaan TMMD di nagari itu. Bahkan ia bersama dengan masyarakat berharap supaya TMMD diulang untuk yang kedua kalinya.
Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman yang ditugaskan memimpin upacara penutupan TMMD ke-103 berharap kegiatan ini mampu memupuk semangat gotong royong di tengah masyarakat.
"Semoga semangat gotong royong yang dibangun selama TMMD semakin terpupuk sehingga tumbuh subur, selanjutnya untuk terus dipertahankan oleh masyarakat," kata Agus Sulaeman.
Pihaknya memohon maaf jika selama berlangsungnya kegiatan ada perbuatan dan ucapan prajurit yang tidak berkenan bagi masyarakat, dan segala hal positif yang telah diperbuat merupakan bentuk kecintaan TNI terhadap masyarakat.
"TNI lahir dari masyarakat dan berbakti kepada masyarakat," katanya lagi.
Painan, (Antaranews Sumbar) - Hari beranjak siang menjelang siang sekitar pukul 10.07 WIB, Piwi (60) bapak lima anak yang menetap di Kampung Air Kalam, Nagari (Desa Adat) Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terlihat mulai bersiap-siap.
Memang tidak banyak yang ia lakukan, ia hanya sesekali terlihat merapikan baju dan celana. Hal itu dilakukan karena stroke yang diderita sejak delapan tahun terakhir.
Jalannya membungkuk begitu juga ketika ia berdiri, kadang ia berdiri dan kembali duduk, hal itu dilakukan beberapa kali di sebelah rumah layak yang dibangunkan satuan tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 untuknya.
Siapapun termasuk Piwi tentu mengidam-idamkan rumah permanen, hanya saja harapan itu pupus ketika ia terkena stroke, jangankan mengumpulkan uang membangun rumah uang yang adapun habis untuk biaya pengobatan.
Semenjak itu ia tidak lagi membanting tulang baik ke ladang ataupun ke sawah bahkan persoalan mandi dan makan saja mesti dibantu oleh sang istri.
Namun takdir berkata lain, ketika TMMD akan diselenggarakan di nagarinya, Piwi ditetapkan sebagai satu dari tujuh masyarakat yang terpilih untuk dibangunkan rumah layak.
Sekitar pukul 10.58 WIB, dua unit kendaraan roda empat berhenti lebih kurang 30 meter dari ruma Piwi, dari kendaraan itu turun beberapa perwira TNI beserta rombongan.
Ketika rombongan datang, Piwi tidak berkata banyak ia hanya berdiri dengan gemetar dan sedikit menggerakan bibirnya. Sepertinya ia ingin mengucapkan selamat datang sembari melepas senyum namun hal itu tidak bisa dilakukan dengan sempurna.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut Padang dan Komandan Satuan Tugas TMMD ke-103 yang menjabat sebagai Komandan Kodim 0311/Pesisir Selatan, Letkol. Arh. Wahyu Akhadi langsung mendatangi dan mencoba memahami bahasa tubuh Piwi.
Wajah Piwi terlihat sumringah namun ia hanya bisa mengucapkan beberapa kalimat yang sepertinya sulit dipahami oleh perwira TNI itu.
Selang beberapa lama mengecek kondisi rumah Piwi, perwira TNI mengajaknya berfoto bersama.
Piwi akhirnya meneteskan air mata meski tidak banyak diantara rombongan yang mengetahui situasi itu. Hanya air mata yang bisa diberikan Piwi kepada prajurit TMMD yang berhasil membangunkan rumah layak yang sekian lama dinantinya.
Letkol. Arh. Wahyu Akhadi menyebutkan selain Piwi ada enam masyarakat setempat yang juga dibangunkan rumah layak.
Beberapa pertimbangan bagi masyarakat itu diantaranya menetap di rumah tidak layak huni, berpenghasilan pas-pasan dan lainnya.
Rumah yang dibangunkan selain berdinding semen dan beratap seng, rumah-rumah tersebut juga lengkap dengan kamar mandi serta lantainya dikeramik.
Tidak hanya rumah satgas yang dipimpinnya juga membuka jalan pertanian sepanjang 4,5 kilometer, merenovasi tempat ibadah, memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Khusus pembukaan jalan pertanian tidak hanya berdampak pada peningkatan perekonomian para petani namun masyarakat secara keseluruhan.
Hal itu karena jalan pertanian yang dibuka juga membuka akses menuju objek wisata air terjun yang menjadi ikon nagari setempat.
"Setidaknya dengan jalan yang dibuka hanya butuh sekitar lebih kurang setengah kilometer lagi, dan objek wisata air terjun di Lakitan Tengah bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua atau empat," kata Camat Lengayang, Zoni Eldo menanggapi pembukaan jalan itu.
Berikutnya ada satu program penting yang tidak masuk dalam program prioritas namun berhasil diselesaikan oleh Satgas TMMD dengan maksimal, yakni menimbun lapangan SMPN 5 Lengayang.
Dengan kegiatan itu diharapkan lapangan sekolah tidak lagi becek dan tergenang air ketika masuknya musim hujan sehingga berbagai kegiatan berlangsung dengan baik mulai dari upacara bendera, olahraga dan lainnya.
Pada bagian lain, Bupati setempat, Hendrajoni menyebutkan pihaknya bakal melanjutkan berbagai program yang dirintis selama TMMD ke-103.
Hal itu dilakukan agar program yang ada bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang, selain berencana untuk melanjutkan pengerasan di jalan yang dibuka oleh satuan tugas TMMD, pihaknya juga berencana menyambungkan listrik ke rumah-rumah layak yang dibangun.
"Khusus rumah nanti akan kami data dulu, mana yang telah tersambung listrik dan mana yang belum. Dan bagi yang belum ini akan diupayakan penyambungan listrik secara gratis," ujarnya.
Secara pribadi dan atas nama pemerintah kabupaten ia mengucapkan terima kasih atas keseriusan jajaran TNI yang berupaya keras menyukseskan berbagai program TMMD.
Pihaknya berharap ada kegiatan lanjutan serupa dengan TMMD, apakah berbentuk karya bakti dan lainnya.
Tokoh masyarakat Lakitan Tengah, Sapta Kardeni memberikan apresiasi atas pelaksanaan TMMD di nagari itu. Bahkan ia bersama dengan masyarakat berharap supaya TMMD diulang untuk yang kedua kalinya.
Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman yang ditugaskan memimpin upacara penutupan TMMD ke-103 berharap kegiatan ini mampu memupuk semangat gotong royong di tengah masyarakat.
"Semoga semangat gotong royong yang dibangun selama TMMD semakin terpupuk sehingga tumbuh subur, selanjutnya untuk terus dipertahankan oleh masyarakat," kata Agus Sulaeman.
Pihaknya memohon maaf jika selama berlangsungnya kegiatan ada perbuatan dan ucapan prajurit yang tidak berkenan bagi masyarakat, dan segala hal positif yang telah diperbuat merupakan bentuk kecintaan TNI terhadap masyarakat.
"TNI lahir dari masyarakat dan berbakti kepada masyarakat," katanya lagi.