Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Padang Pariaman, Sumatera Barat, memperkirakan curah hujan masih tinggi hingga 10 hari ke depan di provinsi itu.
      "Curah hujan cukup tinggi tersebut diperkirakan terjadi di daerah Pasaman Barat sehingga masyarakat dan pihak terkait perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir," kata Analis Iklim BMKG Stasiun Iklim Padang Pariaman Rizky A Saputra di Padang, Selasa.
      Ia mengemukakan banjir yang merendam Pasaman Barat pada 11 Oktober 2018 disebabkan terjadinya hujan ekstrem mencapai 311 milimeter di kawasan Gunung Tuleh.
      Menurut dia berdasarkan analisis tingginya intensitas hujan akibat  adanya pusaran eddy dan aktifnya MJO di fase 2  Samudra Hindia.
     "Fenomena tersebut mendukung adanya pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan di wilayah perairan barat Sumatera Barat," ujarnya.  
     Selain itu  curah hujan untuk dasarian dua  Oktober 2018,  di wilayah Sumatera Barat berkisar antara 50 hingga 200 milimeter  per dasarian. 
    Namun terdapat beberapa wilayah dengan peluang curah hujan diatas  150 milimeter  per 10 hari  yaitu di wilayah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang dan sebagian kecil wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.
    Sedangkan Kabupaten Pasaman Barat memiliki peluang curah hujan diatas  200 milimeter per 10 hari  dengan nilai kemungkinan 70 persen.
    Ia menyampaikan saat curah hujan tinggi maka air tidak dapat lagi meresep ke tanah dan mengalami jenuh melewati kapasitas  lapang sehingga terjadi banjir. (*)



 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024