Padang, (Antaranews Sumbar) - Ketua PWI Pusat Margiono memberikan klarifikasi terhadap informasi yang menyatakan mantan Gubernur Sumatera Barat dua periode (1977-1987) Azwar Anas pernah menerima penghargaan tertinggi, pena emas dari organisasi wartawan terbesar di Indonesia itu.
"Dalam catatan PWI Pusat, tidak terdapat nama beliau. Tokoh asal Sumbar yang pernah dapat penghargaan itu hanya wartawan senior Rosihan Anwar, kemudian hari ini diberikan pada Gubernur Irwan Prayitno," katanya di Padang, Jumat.
Nama Azwar Anas sebagai penerima penghargaan tersebut sempat ditulis sejumlah media lokal di Sumbar. Disebut tokoh Sumbar itu menerima pena emas 39 tahun lalu.
Azwar Anas adalah seorang militer, birokrat dan politisi Indonesia. Ia pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) setelah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
Margiono menyebut kemungkinan ada salah informasi yang diterima sejumlah pewarta di Sumbar hingga nama Azwar Anas tiba-tiba masuk daftar. Namun ia menilai hal itu tidak menjadi persoalan setelah diklarifikasi oleh PWI.
Lebih lanjut ia menyebut penerima pena emas di Sumbar sudah komplet, dari tokoh pers dan dari tokoh di luar pers.
"Tokoh pers penerima penghargaan itu hingga saat ini tidak banyak, salah satunya dari Sumbar yaitu Rosihan Anwar," katanya.
Sementara itu Ketua PWI Sumbar Heranof mengatakan Sumbar memiliki banyak tokoh yang memiliki peran dan kontribusi konkret terhadap perkembangan pers di daerah.
Tidak hanya berperan sebagai wartawan, sebagian tokoh tersebut juga dikenal memiliki kemampuan literasi yang luar biasa dan menelurkan banyak karya berupa buku dan novel.
"Kita berharap ke depan akan makin banyak tokoh pers Sumbar yang meraih penghargaan tertinggi PWI tersebut," katanya.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dianugrahi penghargaan pena emas karena dinilai berperan dalam pengembangan pers nasional dan berkontribusi menciptakan suasana kebebasan pers di Sumbar.
Irwan adalah orang kedua dari Sumbar yang pernah menerima penghargaan itu. (*)
"Dalam catatan PWI Pusat, tidak terdapat nama beliau. Tokoh asal Sumbar yang pernah dapat penghargaan itu hanya wartawan senior Rosihan Anwar, kemudian hari ini diberikan pada Gubernur Irwan Prayitno," katanya di Padang, Jumat.
Nama Azwar Anas sebagai penerima penghargaan tersebut sempat ditulis sejumlah media lokal di Sumbar. Disebut tokoh Sumbar itu menerima pena emas 39 tahun lalu.
Azwar Anas adalah seorang militer, birokrat dan politisi Indonesia. Ia pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) setelah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
Margiono menyebut kemungkinan ada salah informasi yang diterima sejumlah pewarta di Sumbar hingga nama Azwar Anas tiba-tiba masuk daftar. Namun ia menilai hal itu tidak menjadi persoalan setelah diklarifikasi oleh PWI.
Lebih lanjut ia menyebut penerima pena emas di Sumbar sudah komplet, dari tokoh pers dan dari tokoh di luar pers.
"Tokoh pers penerima penghargaan itu hingga saat ini tidak banyak, salah satunya dari Sumbar yaitu Rosihan Anwar," katanya.
Sementara itu Ketua PWI Sumbar Heranof mengatakan Sumbar memiliki banyak tokoh yang memiliki peran dan kontribusi konkret terhadap perkembangan pers di daerah.
Tidak hanya berperan sebagai wartawan, sebagian tokoh tersebut juga dikenal memiliki kemampuan literasi yang luar biasa dan menelurkan banyak karya berupa buku dan novel.
"Kita berharap ke depan akan makin banyak tokoh pers Sumbar yang meraih penghargaan tertinggi PWI tersebut," katanya.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dianugrahi penghargaan pena emas karena dinilai berperan dalam pengembangan pers nasional dan berkontribusi menciptakan suasana kebebasan pers di Sumbar.
Irwan adalah orang kedua dari Sumbar yang pernah menerima penghargaan itu. (*)