Tuapejat, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, menyebutkan keberadaan kebudayaan masyarakat lokal yang ada di daerah tersebut harus terdokumentasi dengan baik.
Asisten I Kabupaten Kepulauan Mentawai, Nicolaus Sarot Ogok di Tuapejat, Kamis, mengatakan hal tersebut dilakukan agar budaya Mentawai dapat tetap eksis dan terjaga.
"Untuk tetap eksis di saat sekarang dan masa yang akan datang, maka kebudayaan Mentawai harus terdokumentasi," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Hutan dan Eksistensi Budaya Mentawai.
Ia menyebutkan, pentingnya dokumentasi tersebut agar masyarakat umum dapat mengekases informasi tentang kebudayaan Mentawai dengan mudah dan lengkap.
Menurutnya, selain menyaksikan aktifitas masyarakat adat secara langsung, nantinya setiap orang yang ingin memperoleh informasi tentang Mentawai dapat mengaksesnya dari berbagai literatur yang ada.
Sementara itu salah seorang perwakilan dari Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Mentawai, Lukas mengatakan untuk dapat menjaga eksistensi kebudayaan Mentawai, maka seluruh pihak harus saling bersinergi.
Apabila upaya tersebut dijalankan sendiri-sendiri oleh masing-masing pihak, maka akan sulit untuk menjaga agar budaya Mentawai tetap eksis.
"Harus ada sinergi dari banyak pihak, baik itu pemerintah, pelaku kebudayaan atau masyarakat adat, budayawan serta LSM yang bergerak di bidang tersebut," ujarnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Susilawaty mengatakan nilai-nilai adat Mentawai perlu dikukuhkan sebagai bagian kebudayaan bangsa.
"Mentawai memiliki kekayaan budaya dan seni. Selain itu kehidupan mereka sangat berhubungan erat dengan alam," katanya. (*)
Asisten I Kabupaten Kepulauan Mentawai, Nicolaus Sarot Ogok di Tuapejat, Kamis, mengatakan hal tersebut dilakukan agar budaya Mentawai dapat tetap eksis dan terjaga.
"Untuk tetap eksis di saat sekarang dan masa yang akan datang, maka kebudayaan Mentawai harus terdokumentasi," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Hutan dan Eksistensi Budaya Mentawai.
Ia menyebutkan, pentingnya dokumentasi tersebut agar masyarakat umum dapat mengekases informasi tentang kebudayaan Mentawai dengan mudah dan lengkap.
Menurutnya, selain menyaksikan aktifitas masyarakat adat secara langsung, nantinya setiap orang yang ingin memperoleh informasi tentang Mentawai dapat mengaksesnya dari berbagai literatur yang ada.
Sementara itu salah seorang perwakilan dari Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Mentawai, Lukas mengatakan untuk dapat menjaga eksistensi kebudayaan Mentawai, maka seluruh pihak harus saling bersinergi.
Apabila upaya tersebut dijalankan sendiri-sendiri oleh masing-masing pihak, maka akan sulit untuk menjaga agar budaya Mentawai tetap eksis.
"Harus ada sinergi dari banyak pihak, baik itu pemerintah, pelaku kebudayaan atau masyarakat adat, budayawan serta LSM yang bergerak di bidang tersebut," ujarnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Susilawaty mengatakan nilai-nilai adat Mentawai perlu dikukuhkan sebagai bagian kebudayaan bangsa.
"Mentawai memiliki kekayaan budaya dan seni. Selain itu kehidupan mereka sangat berhubungan erat dengan alam," katanya. (*)