Padang, (Antaranews Sumbar) - PT Pertamina Persero Marketing Operation Region (MOR) I meningkatkan pasokan bahan bakar jenis Avtur hingga 93,8 persen di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Minangkabau Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan haji 2018.
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR I Rudi Affianto melalui siaran pers dari Padang, Selasa mengatakan pada kondisi normal jumlah pasokan Avtur untuk BIM hanya sekitar 4.495 kiloliter per bulan dan jumlahg ini meningkat menjadi 8.711 kiloliter per bulan pada penerbangan haji 2018.
Menurut dia jumlah tersebut sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan pasokan yang diberikan Pertamina pada 2017karena ada beberapa kloter yang singgah di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Estimasi turunnya pasokan Avtur ke BIM tahun ini mencapai 1.053 kiloliter dibanding dengan pasokan pada tahun lalu.
"Tahun lalu ada 10 kloter dari Lombok yang singgah di BIM dan kemungkinan pada tahun ini mereka tidak singgah lagi di sini," katanya.
Selain itu untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan Avtur, Pertamina telah menyiapkan beberapa skenario seperti menyiapkan empat unit tanker untuk menyuplai bahan bakar darti Terminan Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung Bungus, Kota Padang.
Kemudian untuk memudahkan pengangkutan, pihaknya akan menambah tiga unit mobil pengangkut dengan kapasitas 24 kiloliter sehingga kemampuan menngangkut Avtur dari TBBM ke BIM menjadi sekitar 594 kiloliter per harinya.
"BIM memang menjadi perhatian kami sehingga Pertamina selalu mengantisipasi lonjakan kebutuhan tetap aman untuk penerbangan haji," kata dia.
Sebelumnya Humas PT Angkasa Pura II BIM Fendrick Sondra menyampaikan pada musim haji 2018 pesawat haji yang berasal dari Solo, Lombok dan Banjarmasin akan transit di Bandara Internasional Minangkabau untuk mengisi bahan bakar.
"BIM dipilih karena secara rute lebih dekat dan strategis, artinya selama musim haji BIM akan beroperasi 24 jam melayani penerbangan reguler, haji embarkasi Padang dan haji transit," kata dia.
Ia mengatakan proses pengisian bahan bakar tersebut memakan waktu sekitar satu sampai dua jam karena itu pihaknya mengatur dengan detil slot penerbangan agar semua dapat terlayani. (*)
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR I Rudi Affianto melalui siaran pers dari Padang, Selasa mengatakan pada kondisi normal jumlah pasokan Avtur untuk BIM hanya sekitar 4.495 kiloliter per bulan dan jumlahg ini meningkat menjadi 8.711 kiloliter per bulan pada penerbangan haji 2018.
Menurut dia jumlah tersebut sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan pasokan yang diberikan Pertamina pada 2017karena ada beberapa kloter yang singgah di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Estimasi turunnya pasokan Avtur ke BIM tahun ini mencapai 1.053 kiloliter dibanding dengan pasokan pada tahun lalu.
"Tahun lalu ada 10 kloter dari Lombok yang singgah di BIM dan kemungkinan pada tahun ini mereka tidak singgah lagi di sini," katanya.
Selain itu untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan Avtur, Pertamina telah menyiapkan beberapa skenario seperti menyiapkan empat unit tanker untuk menyuplai bahan bakar darti Terminan Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung Bungus, Kota Padang.
Kemudian untuk memudahkan pengangkutan, pihaknya akan menambah tiga unit mobil pengangkut dengan kapasitas 24 kiloliter sehingga kemampuan menngangkut Avtur dari TBBM ke BIM menjadi sekitar 594 kiloliter per harinya.
"BIM memang menjadi perhatian kami sehingga Pertamina selalu mengantisipasi lonjakan kebutuhan tetap aman untuk penerbangan haji," kata dia.
Sebelumnya Humas PT Angkasa Pura II BIM Fendrick Sondra menyampaikan pada musim haji 2018 pesawat haji yang berasal dari Solo, Lombok dan Banjarmasin akan transit di Bandara Internasional Minangkabau untuk mengisi bahan bakar.
"BIM dipilih karena secara rute lebih dekat dan strategis, artinya selama musim haji BIM akan beroperasi 24 jam melayani penerbangan reguler, haji embarkasi Padang dan haji transit," kata dia.
Ia mengatakan proses pengisian bahan bakar tersebut memakan waktu sekitar satu sampai dua jam karena itu pihaknya mengatur dengan detil slot penerbangan agar semua dapat terlayani. (*)