Padang, (Antaranews Sumbar) - Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menyalurkan hak suaranya memilih wali kota dan wakil wali kota Padang periode 2018-2023.

"Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di Lapas Padang sebanyak 510 orang, mereka menyalurkan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Lapas," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat Dwi Prasetyo Santoso di Padang, Rabu.

Pemilihan di TPS VIII Lapas itu sudah dimulai sejak pukul 07.30 WIB sesuai jadwal yang ditetapkan.

Para warga binaan dipanggil per kelompok menuju ruangan yang dijadikan sebagai TPS.

Dwi menegaskan bahwa pihaknya bersifat netral tanpa memihak siapa pun dalam pemilihan tersebut.

"Pengawasan terus dilakukan, sampai malam tadi kami terus melakukan pemantauan agar kenetralan petugas bisa terjaga," katanya.

Sementara Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang, Sri Yuwono, mengatakan waktu pemungutan suara dilakukan sesuai ketentuan Komisi Pemilhan Umum (KPU), yaitu pukul 12.00 WIB.

"Pada pukul 12.00 WIB nanti pemungutan akan diakhiri, dilanjutkan pada proses penghitungan pukul 13.00 WIB," katanya.

Salah seorang warga binaan yang terjerat kasus penipuan Remon (37), berharap pemimpin baru bisa terus meningkatkan perekonomian.

"Kami berharap pemimpin baru bisa meningkatkan perekonomian, mengentaskan kemiskinan, serta membuka banyak lapangan kerja," katanya yang telah dipenjara selama dua tahun.

Warga Mata Air, Padang itu juga berharap pemimpin baru meningkatkan perhatiannnya kepada warga binaan di dalam penjara, dengan menggiatkan berbagai program pembinaan.

Sebelumnya, Pilkada Padang diikuti oleh dua pasang calon. 

Pasangan nomor satu adalah Emzalmi-Desri Ayunda, diusung partai PDIP, PPP, NasDem, Golkar, PKB, Gerindra, Demokrat.

Sementara pasangan nomor dua adalah Mahyeldi-Hendri Septa yang diusung partai PKS dan PAN. (*)

Pewarta : Fathul Abdi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024