Padang, (Antaranews Sumbar) - Polresta Padang, Sumatera Barat menyatakan dari memantauan tidak ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan dari aspek keamanan dan kecurangan menjelang pelaksanaan Pilkada Padang Rabu 27 Juni 2018.
"Kami telah melakukan pemantauan di lapangan dan sejauh ini belum ada TPS yang dinyatakan rawan," kata Kabag Ops Polresta Padang Kompol Ediwarman di Padang, Senin.
Menurut dia seluruh TPS di Kota Padang belum memenuhi indikator kerawanan yang ditetapkan oleh pihaknya seperti dalam proses kampanye tidak pernah terjadi konflik sosial dan sejauh ini suhu politik di daerah itu masih kondusif.
Meskipun demikian, pihaknya tetap meningkatkan pengawasan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar pelaksanaan pemilihan umum dapat berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan pemilihan pada 27 Juni, Polresta Padang akan menurunkan 700 personel kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan di 1.600 TPS yang ada di kota tersebut.
Sistem pengamanan yang akan dilakukan adalah dua orang petugas kepolisian dibantu 10 personel Linmas bertugas melakukan pengamanan di lima TPS.
"Sistem ini akan diberlakukan saat pemilihan dan patroli juga dilakukan pada hari pelaksanaan pemilihan tersebut," kata dia.
Sementara untuk pemilihan khusus di Rumah Tahanan (Rutan) II B Anak Aia dan Lembaga Permasyarakatan Klas II A Muaro Padang, sistem pengamanan yang digunakan adalah dua personel polisi dibantu dua personel Linmas mengamankan satu TPS.
Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, jumlah pemilih di kedua tempat tersebut mencapai 758 orang.
Warga binaan yang memiliki hak pilih di Lapas Klas I Muaro, lanjutnya terdapat 501 pemilih dan di Rumah Tahanan Anak Aia sebanyak 257 orang.
Sementara Ketua KPU Padang Muhammad Sawati menyebutkan Pilkada Kota Padang diikuti dua pasangan calon, yakni Emzalmi dan Desri Ayunda nomor urut satu serta Mahyeldi-Hendri Septa nomor urut dua.
Sebanyak 535.265 orang pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tersebut terdiri atas 261.797 laki-laki dan 273.468 perempuan, dan akan memilih pada 1.600 TPS di 104 kelurahan. (*)
"Kami telah melakukan pemantauan di lapangan dan sejauh ini belum ada TPS yang dinyatakan rawan," kata Kabag Ops Polresta Padang Kompol Ediwarman di Padang, Senin.
Menurut dia seluruh TPS di Kota Padang belum memenuhi indikator kerawanan yang ditetapkan oleh pihaknya seperti dalam proses kampanye tidak pernah terjadi konflik sosial dan sejauh ini suhu politik di daerah itu masih kondusif.
Meskipun demikian, pihaknya tetap meningkatkan pengawasan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar pelaksanaan pemilihan umum dapat berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan pemilihan pada 27 Juni, Polresta Padang akan menurunkan 700 personel kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan di 1.600 TPS yang ada di kota tersebut.
Sistem pengamanan yang akan dilakukan adalah dua orang petugas kepolisian dibantu 10 personel Linmas bertugas melakukan pengamanan di lima TPS.
"Sistem ini akan diberlakukan saat pemilihan dan patroli juga dilakukan pada hari pelaksanaan pemilihan tersebut," kata dia.
Sementara untuk pemilihan khusus di Rumah Tahanan (Rutan) II B Anak Aia dan Lembaga Permasyarakatan Klas II A Muaro Padang, sistem pengamanan yang digunakan adalah dua personel polisi dibantu dua personel Linmas mengamankan satu TPS.
Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, jumlah pemilih di kedua tempat tersebut mencapai 758 orang.
Warga binaan yang memiliki hak pilih di Lapas Klas I Muaro, lanjutnya terdapat 501 pemilih dan di Rumah Tahanan Anak Aia sebanyak 257 orang.
Sementara Ketua KPU Padang Muhammad Sawati menyebutkan Pilkada Kota Padang diikuti dua pasangan calon, yakni Emzalmi dan Desri Ayunda nomor urut satu serta Mahyeldi-Hendri Septa nomor urut dua.
Sebanyak 535.265 orang pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tersebut terdiri atas 261.797 laki-laki dan 273.468 perempuan, dan akan memilih pada 1.600 TPS di 104 kelurahan. (*)