Padang, (Antaranews Sumbar) - Ketua DPRD Kota Padang, Sumatera Barat, Elly Thrisyanti berharap pilkada "badunsanak" 2018 benar-benar terwujud dan tidak hanya menjadi slogan semata.
"Pilkada badunsanak yang dimaksudkan adalah Pemilu yang mengutamakan rasa kekeluargaan agar berjalan dengan baik tanpa adanya konflik," katanya di Padang, Selasa.
Menjelang pilkada jangan sampai terjadi hal-hal yang menimbulkan gejolak, suasana panas yang dapat merusak tatanan yang sudah baik selama ini, seperti kerukunan dan kekeluargaan, ujarnya.
Ia juga berharap selama tahapan pilkada tidak ada pihak-pihak yang melanggar aturan sehingga kondisi tetap kondusif dan masyarakat juga nyaman.
Pilkada "badunsanak" juga tidak boleh tercoreng oleh berita hoaks atau bohong, katanya yang menyudutkan calon tertentu kemudian kampanye hitam dan praktik curang lain seperti politik uang.
Selain itu ia Elly juga meminta warga Kota Padang menggunakan hak pilihnya saat pilkada 2018 atau tidak golongan putih (golput).
"Kami imbau warga jangan sampai tidak memilih saat hari pencoblosan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang pada 27 Juni 2018," katanya.
Menurutnya satu suara masyarakat akan menentukan masa depan Kota Padang selama lima tahun ke depan, oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat yang sudah terdaftar dalam Data Pemilih Tetap (DPT) agar mencoblos.
Pilihlah calon sesuai denga hati nurani dan diyakini akan membawa perubahan terhadap pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Pdang, ujarnya.
"Setiap pesta demokrasi, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya, karena itu juga mempengaruhi kualitas pilkada," katanya.
KPU Padang juga telah menetapkan data pemilih sementara untuk pilkada 2018 sebanyak 536.045 orang yang terdiri dari 262.242 laki-laki dan 273.803 perempuan yang tersebar di 11 kecamatan pada 104 kelurahan yang ada di kota itu. (*)
"Pilkada badunsanak yang dimaksudkan adalah Pemilu yang mengutamakan rasa kekeluargaan agar berjalan dengan baik tanpa adanya konflik," katanya di Padang, Selasa.
Menjelang pilkada jangan sampai terjadi hal-hal yang menimbulkan gejolak, suasana panas yang dapat merusak tatanan yang sudah baik selama ini, seperti kerukunan dan kekeluargaan, ujarnya.
Ia juga berharap selama tahapan pilkada tidak ada pihak-pihak yang melanggar aturan sehingga kondisi tetap kondusif dan masyarakat juga nyaman.
Pilkada "badunsanak" juga tidak boleh tercoreng oleh berita hoaks atau bohong, katanya yang menyudutkan calon tertentu kemudian kampanye hitam dan praktik curang lain seperti politik uang.
Selain itu ia Elly juga meminta warga Kota Padang menggunakan hak pilihnya saat pilkada 2018 atau tidak golongan putih (golput).
"Kami imbau warga jangan sampai tidak memilih saat hari pencoblosan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang pada 27 Juni 2018," katanya.
Menurutnya satu suara masyarakat akan menentukan masa depan Kota Padang selama lima tahun ke depan, oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat yang sudah terdaftar dalam Data Pemilih Tetap (DPT) agar mencoblos.
Pilihlah calon sesuai denga hati nurani dan diyakini akan membawa perubahan terhadap pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Pdang, ujarnya.
"Setiap pesta demokrasi, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya, karena itu juga mempengaruhi kualitas pilkada," katanya.
KPU Padang juga telah menetapkan data pemilih sementara untuk pilkada 2018 sebanyak 536.045 orang yang terdiri dari 262.242 laki-laki dan 273.803 perempuan yang tersebar di 11 kecamatan pada 104 kelurahan yang ada di kota itu. (*)