Palembang, (Antaranews Sumbar) - Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Mufidah Jusuf Kalla membuka kegiatan sinergi program Kementerian Koperasi dan UKM, dewan kerajinan nasional, dan tim penggerak PKK di Palembang, Jumat.
Mufidah Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam kegiatan tersebut mengatakan industri kerajinan nasional akan berkembang pesat jika pengelolaannya dilakukan secara profesional karena juga didukung ketersediaan sumber bahan bahan baku lokal.
Menurut dia, industri ini tumbuh sangat bervariasi dari skala mikro kecil sampai sekarang namun berbagai kendala masih dihadapi terutama dalam hal permodalan, pemasaran, produksi dan sebagainya.
Sementara dalam persaingan di pasar diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan kualitas produksi dan pemasaran, katanya.
Ketua bidang pengembangan usaha Dekranas yang juga Ketua Pelaksana kegiatan, Bintang Puspayoga menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini antara lain merupakan hasil dari Rakernas Dekranas yang antara lain memuat hal-hal yang menjadi kendala dalam melakukan pembinaan.
Adapun kendala-kendala yang ada berkisar pada masih lemahnya daya saing mutu dan desain produk kemasan serta permodalan.
"Oleh karena itu, kami merespon berbagai permasalahan yang ditemui di daerah dengan melakukan pelatihan dan bimbingan teknis dalam upaya meningkatkan capacity building para UKM agar dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang baik dalam bidang produksi dan pemasaran serta perkoperasian yang tercakup dalam bidang manajemen usaha," ujarnya.
Sinergi kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan dekranas dan tim penggerak PKK di Sumatera Selatan meliputi kegiatan konsultasi dan pemberkasan standarisasi mutu dan sistem mutu produk Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) yang potensial untuk ekspor.
Kemudian program yang potensial berbasis nilai rantai, pelatihan perkoperasian, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan keterampilan teknis bagi sumber daya manusia KUKM, sosialisasi penyaluran dana bergulir bagi koperasi dan UKM.
Melalui kegiatan itu diharapkan menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, mencetak kader-kader wirausaha baru, meningkatkan kemampuan para perajin dan KUMKM untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai tambah sehingga dapat memperluas jangkauan pemasarannya.
Selain itu juga menambah pemahaman peserta mengenai akses permodalan dan mekanisme pengajuan pinjaman dari lembaga pengelola dana bergulir.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan kerajinan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan," katanya. (*)
Mufidah Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam kegiatan tersebut mengatakan industri kerajinan nasional akan berkembang pesat jika pengelolaannya dilakukan secara profesional karena juga didukung ketersediaan sumber bahan bahan baku lokal.
Menurut dia, industri ini tumbuh sangat bervariasi dari skala mikro kecil sampai sekarang namun berbagai kendala masih dihadapi terutama dalam hal permodalan, pemasaran, produksi dan sebagainya.
Sementara dalam persaingan di pasar diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan kualitas produksi dan pemasaran, katanya.
Ketua bidang pengembangan usaha Dekranas yang juga Ketua Pelaksana kegiatan, Bintang Puspayoga menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini antara lain merupakan hasil dari Rakernas Dekranas yang antara lain memuat hal-hal yang menjadi kendala dalam melakukan pembinaan.
Adapun kendala-kendala yang ada berkisar pada masih lemahnya daya saing mutu dan desain produk kemasan serta permodalan.
"Oleh karena itu, kami merespon berbagai permasalahan yang ditemui di daerah dengan melakukan pelatihan dan bimbingan teknis dalam upaya meningkatkan capacity building para UKM agar dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang baik dalam bidang produksi dan pemasaran serta perkoperasian yang tercakup dalam bidang manajemen usaha," ujarnya.
Sinergi kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan dekranas dan tim penggerak PKK di Sumatera Selatan meliputi kegiatan konsultasi dan pemberkasan standarisasi mutu dan sistem mutu produk Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) yang potensial untuk ekspor.
Kemudian program yang potensial berbasis nilai rantai, pelatihan perkoperasian, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan keterampilan teknis bagi sumber daya manusia KUKM, sosialisasi penyaluran dana bergulir bagi koperasi dan UKM.
Melalui kegiatan itu diharapkan menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, mencetak kader-kader wirausaha baru, meningkatkan kemampuan para perajin dan KUMKM untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai tambah sehingga dapat memperluas jangkauan pemasarannya.
Selain itu juga menambah pemahaman peserta mengenai akses permodalan dan mekanisme pengajuan pinjaman dari lembaga pengelola dana bergulir.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan kerajinan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan," katanya. (*)