Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), melestarikan kuliner tradisional kapalo lauak atau kepala ikan melalui Festival Gandoriah 2018 yang dihelat pemerintah daerah 5 hingga 9 Mei 2018.
"Tujuannya jelas agar masakan khas tradisional Kota Pariaman seperti kepala ikan terus dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat khususnya Pariaman," kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman di Pariaman, Sabtu, usai pembukaan Festival Gandoriah 2018.
Ia menjelaskan pemerintah daerah sengaja menggelar festival dengan mengadakan lomba kuliner kepala ikan untuk mendorong tingkat kunjungan ke provinsi itu terutama Kota Pariaman.
Adanya festival tersebut masyarakat dan para wisatawan dari berbagai daerah dapat mengetahui macam-macam masakan khas nusantara terutama di Kota Pariaman.
"Selain kuliner kepala ikan, masih banyak lagi makanan tradisional di Pariaman seperti sala lauak, aneka keripik dan lainnya," kata dia.
Menurutnya dengan adanya festival menampilkan proses cara memasak kepala ikan secara langsung, wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke daerah itu semakin tertarik untuk mencicipi kuliner tersebut.
Pemerintah daerah ujar dia, juga telah melakukan koordinasi dengan pengusaha rumah makan, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membantu mengenalkan kuliner di daerah itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian mengatakan Festival Gandoriah yang dihelat oleh pemerintah Kota Pariaman dinilai efektif dalam mengenalkan kuliner tradisional.
Festival ini bisa jadi ajang mengenalkan berbagai masakan tradisional kepada para wisatawan terutama masyarakat dari berbagai daerah.
Pihaknya juga berharap agar Asita, PHRI dan biro perjalanan wisata lainnya dapat membantu mengenalkan berbagai kuliner tradisional yang ada di provinsi itu.
"Saya menilai lomba memasak kepala ikan tersebut cukup unik dan khas karena belum ada daerah di Sumbar yang mengenalkan kuliner tradisional seperti ini," kata dia.
Pemerintah Sumbar katanya, meminta agar Kota Pariaman ke depan lebih mengupayakan serta mengemas kegiatan tersebut lebih maksimal sehingga bisa mengakomodir seluruh masakan tradisional di daerah itu.
"Tujuannya jelas agar masakan khas tradisional Kota Pariaman seperti kepala ikan terus dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat khususnya Pariaman," kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman di Pariaman, Sabtu, usai pembukaan Festival Gandoriah 2018.
Ia menjelaskan pemerintah daerah sengaja menggelar festival dengan mengadakan lomba kuliner kepala ikan untuk mendorong tingkat kunjungan ke provinsi itu terutama Kota Pariaman.
Adanya festival tersebut masyarakat dan para wisatawan dari berbagai daerah dapat mengetahui macam-macam masakan khas nusantara terutama di Kota Pariaman.
"Selain kuliner kepala ikan, masih banyak lagi makanan tradisional di Pariaman seperti sala lauak, aneka keripik dan lainnya," kata dia.
Menurutnya dengan adanya festival menampilkan proses cara memasak kepala ikan secara langsung, wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke daerah itu semakin tertarik untuk mencicipi kuliner tersebut.
Pemerintah daerah ujar dia, juga telah melakukan koordinasi dengan pengusaha rumah makan, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membantu mengenalkan kuliner di daerah itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian mengatakan Festival Gandoriah yang dihelat oleh pemerintah Kota Pariaman dinilai efektif dalam mengenalkan kuliner tradisional.
Festival ini bisa jadi ajang mengenalkan berbagai masakan tradisional kepada para wisatawan terutama masyarakat dari berbagai daerah.
Pihaknya juga berharap agar Asita, PHRI dan biro perjalanan wisata lainnya dapat membantu mengenalkan berbagai kuliner tradisional yang ada di provinsi itu.
"Saya menilai lomba memasak kepala ikan tersebut cukup unik dan khas karena belum ada daerah di Sumbar yang mengenalkan kuliner tradisional seperti ini," kata dia.
Pemerintah Sumbar katanya, meminta agar Kota Pariaman ke depan lebih mengupayakan serta mengemas kegiatan tersebut lebih maksimal sehingga bisa mengakomodir seluruh masakan tradisional di daerah itu.