Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Busana batik Indonesia dipamerkan dan diperagakan kepada warga asing di luar negeri oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Australia, dalam memperingati Hari Kartini.
"Para pengunjung memang sangat antusias untuk melihat dari dekat keindahan beragam corak Batik Indonesia yang sejak 2009 diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu.
KBRI Canberra yang menjadi tempat peragaan dipadati pengunjung, baik yang berasal dari masyarakat Australia maupun istri para duta besar dan diplomat asing dari negara sahabat, seperti Korea Selatan, Yordania, Argentina, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Timor Leste dan Brunei Darussalam.
Bahkan Dubes Rumania, Nineta Barbulescu, mengajak suami dan anaknya untuk tidak melewatkan pagelaran busana Batik ini.
Duta Besar RI untuk Australia, Y Kristiarto S Legowo yang didampingi Wakil Dubes MI Derry Aman, Wakil Ketua DWP KBRI Canberra Penny D Herasati, Atase Perdagangan Iman Nurimansyah, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Imran Hanafi, juga hadir dalam acara itu.
Hal ini membuktikan bahwa pecinta Batik di Australia sangat banyak.
Puluhan koleksi terbaik Riana Batik yang dipadupadankan secara apik sehingga menjadikan busana Batik tampak mewah, dinamis dan berkelas serta dapat dikenakan di berbagai acara, benar-benar memukau pengunjung.
Selain pameran dan peragaan busana, pengunjung juga dihibur oleh penampilan tari-tarian tradisional Indonesia, yakni Tari Golek Sulun Dayung dan Wirayudha.
Dalam pagelaran busana Batik ini, para tamu yang hadir disuguhi koleksi baju-baju batik dari desainer Riana Kusuma Astuti yang diperagakan secara atraktif oleh sejumlah model yang umumnya adalah mahasiswa, pelajar dan masyarakat Indonesia yang bermukim di Kota Canberra serta seorang dokter muda dari Jakarta.
Pameran sehari dan peragaan busana Batik diselenggarakan untuk mempromosikan batik sebagai karya kreatif anak bangsa di berbagai kalangan di Australia sekaligus mengenalkan mereka tentang makna Hari Kartini.
Melalui pameran ini, ekspor Batik ke Australia diharapkan akan semakin meningkat.
Ekspor produk tekstil Indonesia ke Australia pada periode Januari-Februari 2018 sebesar 39,6 juta dolar AS atau meningkat 6,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 37,2 juta dolar AS.(*)
"Para pengunjung memang sangat antusias untuk melihat dari dekat keindahan beragam corak Batik Indonesia yang sejak 2009 diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu.
KBRI Canberra yang menjadi tempat peragaan dipadati pengunjung, baik yang berasal dari masyarakat Australia maupun istri para duta besar dan diplomat asing dari negara sahabat, seperti Korea Selatan, Yordania, Argentina, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Timor Leste dan Brunei Darussalam.
Bahkan Dubes Rumania, Nineta Barbulescu, mengajak suami dan anaknya untuk tidak melewatkan pagelaran busana Batik ini.
Duta Besar RI untuk Australia, Y Kristiarto S Legowo yang didampingi Wakil Dubes MI Derry Aman, Wakil Ketua DWP KBRI Canberra Penny D Herasati, Atase Perdagangan Iman Nurimansyah, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Imran Hanafi, juga hadir dalam acara itu.
Hal ini membuktikan bahwa pecinta Batik di Australia sangat banyak.
Puluhan koleksi terbaik Riana Batik yang dipadupadankan secara apik sehingga menjadikan busana Batik tampak mewah, dinamis dan berkelas serta dapat dikenakan di berbagai acara, benar-benar memukau pengunjung.
Selain pameran dan peragaan busana, pengunjung juga dihibur oleh penampilan tari-tarian tradisional Indonesia, yakni Tari Golek Sulun Dayung dan Wirayudha.
Dalam pagelaran busana Batik ini, para tamu yang hadir disuguhi koleksi baju-baju batik dari desainer Riana Kusuma Astuti yang diperagakan secara atraktif oleh sejumlah model yang umumnya adalah mahasiswa, pelajar dan masyarakat Indonesia yang bermukim di Kota Canberra serta seorang dokter muda dari Jakarta.
Pameran sehari dan peragaan busana Batik diselenggarakan untuk mempromosikan batik sebagai karya kreatif anak bangsa di berbagai kalangan di Australia sekaligus mengenalkan mereka tentang makna Hari Kartini.
Melalui pameran ini, ekspor Batik ke Australia diharapkan akan semakin meningkat.
Ekspor produk tekstil Indonesia ke Australia pada periode Januari-Februari 2018 sebesar 39,6 juta dolar AS atau meningkat 6,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 37,2 juta dolar AS.(*)