Yerusalem, (Antara/Reuters) - Seorang tentara Israel memicu kecaman dengan menerbitkan foto yang menunjukkan bagian belakang kepala bocah laki-laki Palestina terlihat melalui pembidik senapan.
Tentara Israel Selasa menyatakan perilaku tentara yang menayangkan gambar di laman foto Instagram itu akan diselidiki.
Media Israel mengenali tentara itu sebagai prajurit berusia 20 tahun dan bertugas wilayah pendudukan Tepi Barat.
Pejabat Palestina, yang menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari wilayah negaranya di masa depan, mengutuk penayangan foto tersebut dengan menyebutnya sebagai bukti bahwa pasukan Israel percaya dapat bertindak dengan pembiaran.
"Setiap ibu Palestina memprihatini anak-anaknya karena gambar itu sekarang diketahui dan dilihat di seluruh dunia," kata wanita juru bicara pemerintah Palestina, Nour Odeh, Selasa.
Tidak mungkin memastikan secara mandiri apakah foto itu diambil di Tepi Barat -yang dicaplok Israel dalam perang 1967- atau apakah orang tersebut warga Palestina.
Tentara Israel menyatakan komandan prajurit itu telah diberitahu dan masalah tersebut akan ditangani.
"Gambar tersebut tidak sejalan dengan nilai atau kode etik IDF (Angkatan Bersenjata Israel)," kata pernyataan tentara.
Tentara Israel pada masa lalu dijatuhi hukuman penjara karena menayangkan gambar diri mereka bergaya di samping tahanan asal Palestina.
Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Eropa Bersatu pada akhir Januari menyatakan keprihatinan atas rangkaian kejadian dengan korban rakyat Palestina di Tepi Barat, yang terbunuh oleh tembakan pasukan Israel.
Dalam pernyataan terpisah, Koordinator Kemanusiaan PBB James Rawley dan wakil Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah menyatakan pasukan keamanan harus menghentikan penggunaan peluru tajam.
Dalam dua pekan pada Januari, empat warga Palestina tewas dalam kejadian terpisah di Tepi Barat, termasuk seorang wanita dan dua anak di bawah umur.
Rawley mengatakan dia sangat khawatir dengan peningkatan korban akibat penggunaan peluru tajam oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.
"Delapan warga Palestina, termasuk tiga anak-anak dan seorang wanita, tewas sejak tengah November dalam kejadian terpisah di Tepi Barat," kata pernyataannya.
Duta Uni Eropa juga prihatin dengan jumlah warga Palestina yang tewas baru-baru ini dalam kejadian terpisah yang melibatkan pasukan Israel berkekuatan mematikan.
Kedua pernyataan itu mencatat bahwa tentara Israel dilaporkan menyelidiki kejadian tersebut, tapi mendesak pasukan keamanan di Tepi Barat menghindari penggunaan peluru tajam, kecuali benar-benar perlu. (*/jno)