Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), akan menjalin kerja sama dengan mubalig untuk menyampaikan pesan mengenai memilih pemimpin pada Pilkada tahun ini.
     Ketua KPU setempat, Jafri Edi Putra di Padang Panjang, Rabu, mengatakan kerja sama itu merupakan langkah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018.
     "Untuk langkah pertama kami coba jalin komunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Panjang, lalu lanjut ke forum mubalig dan ke tokoh-tokoh masyarakat" katanya.
     Lewat langkah tersebut diharapkan para mubalig dapat menyampaikan ceramah yang memuat informasi mengenai memilih pemimpin sehingga tidak ada yang tidak menyalurkan hak pilih pada pilkada mendatang.
     Di samping itu, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, ceramah keagamaan mengenai pemimpin juga diharapkan dapat disampaikan lewat pengajian yang dilaksanakan di masjid-masjid.
     Dalam pelaksanaan pilkada 2018, KPU setempat menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen. Di pilkada sebelumnya pada 2013 partisipasi pemilih di angka 76 persen.
     Selain lewat peran mubaligh, upaya sosialisasi pilkada sebelumnya telah berjalan mulai dari peran Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di tingkat kecamatan.
     "Salah satu yang juga menjadi sasaran sosialisasi pemilu yaitu pemilih pemula dan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah," katanya.
     Di sekolah-sekolah, pengenalan pemilu dilakukan dengan menerapkan tata cara pemilu dan memilih ketua OSIS.
     Pilkada 2018 di Padang Panjang diikuti oleh empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Empat pasangan calon yaitu Mawardi-Taufiq Idris nomor urut 1, Hendri Arnis-Eko Furqani nomor urut 2, Rafdi Meri-Ahmad Fadly nomor urut 3, dan Fadly-Asrul nomor urut 4.  (*)

Pewarta : Ira Febrianti
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024