Bandung, (Antaranews Sumbar) - Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dikemas dalam bentuk karnaval pada tanggal 29 April 2018, juga akan dihadiri oleh sedikitnya 74 delegasi negara tetangga.
"Secara internasional kita mengundang 109 negara peserta KAA. Tapi tidak semua bisa mengirimkan delegasi karena kendala waktu. Tapi kalau dari kota-kota se-Indonesia dan dari Bandung sendiri Insya Allah banyak," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Aswin Sulaeman saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu.
Menurut dia, acara karnaval KAA ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Kota Bandung. Biasanya peringatan KAA hanya dilakukan dengan simbolisasi pengibaran bendera peserta KAA di Gedung Merdeka, Kota Bandung.
Ia mengatakan, karnaval yang menghadirkan berbagai wujud kreativitas itu akan dilaksanakan di rute sepanjang 3,1 km. Para delegasi akan berjalan di jalan-jalan utama atau menyusuri jejak sejarah seperti pelaksanaan KAA tahun 1955 lalu.
"Rutenya dari Savoy Homann (Jalan Asia Afrika) terus ke Banceuy, lalu ke Cikapundung, masuk ke Braga Pendek, lalu lewat ke jalan Hotel Preanger, terakhir masuk lagi ke Homann. Totalnya 3,1 km," katanya.
Selain karnaval Asia Afrika, UPT Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) juga menggelar berbagai kegiatan. Bahkan, rangkaian peringatan KAA sudah berlangsung sejak bulan Maret.
"Tanggal 18-31 Maret kita mengadakan lomba mewarnai tingkat TK dan SD secara online atau daring. Acara ini diikuti oleh 543 peserta se-Indonesia. Pemenangnya telah diumumkan secara online juga pada tanggal 6 April yang lalu," ujar Kepala UPT MKAA, Meinarti Fauzie.
Selain itu, MKAA juga menggelar Gerakan Sosial Donor Darah bekerja sama dengan PMI sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan. Pada kegiatan tersebut, MKAA berhasil mengumpulkan 80 kantong darah dari 104 peserta.
Sementara itu, pada 18 April MKAA akan menggelar upacara penaikan bendera 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Pada 21 April 2018, MKAA kembali akan menggelar Bandung Historical Study Games.
"Sudah ada 120 kelompok yang mendaftar, berarti ada 600 orang peserta. Mereka akan berkeliling ke 20 titik bersejarah di Kota Bandung dimulai dari Gedung Dwi Warna (sekarang kantor wilayah perbendaharaan Jawa Barat)," katanya.
Di samping itu, pada 23 April 2018 akan diselenggarakan jamuan teh dan bincang-bincang dengan para saksi sejarah dan relawan KAA Tahun 1955. Salah satu yang akan hadir adalah Abah Landung, pegiat antikorupsi Indonesia yang juga pernah menjadi relawan pada KAA tahun 1955.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan penurunan bendera 109 negara Asia Afrika dan Bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung.
"Secara internasional kita mengundang 109 negara peserta KAA. Tapi tidak semua bisa mengirimkan delegasi karena kendala waktu. Tapi kalau dari kota-kota se-Indonesia dan dari Bandung sendiri Insya Allah banyak," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Aswin Sulaeman saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu.
Menurut dia, acara karnaval KAA ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Kota Bandung. Biasanya peringatan KAA hanya dilakukan dengan simbolisasi pengibaran bendera peserta KAA di Gedung Merdeka, Kota Bandung.
Ia mengatakan, karnaval yang menghadirkan berbagai wujud kreativitas itu akan dilaksanakan di rute sepanjang 3,1 km. Para delegasi akan berjalan di jalan-jalan utama atau menyusuri jejak sejarah seperti pelaksanaan KAA tahun 1955 lalu.
"Rutenya dari Savoy Homann (Jalan Asia Afrika) terus ke Banceuy, lalu ke Cikapundung, masuk ke Braga Pendek, lalu lewat ke jalan Hotel Preanger, terakhir masuk lagi ke Homann. Totalnya 3,1 km," katanya.
Selain karnaval Asia Afrika, UPT Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) juga menggelar berbagai kegiatan. Bahkan, rangkaian peringatan KAA sudah berlangsung sejak bulan Maret.
"Tanggal 18-31 Maret kita mengadakan lomba mewarnai tingkat TK dan SD secara online atau daring. Acara ini diikuti oleh 543 peserta se-Indonesia. Pemenangnya telah diumumkan secara online juga pada tanggal 6 April yang lalu," ujar Kepala UPT MKAA, Meinarti Fauzie.
Selain itu, MKAA juga menggelar Gerakan Sosial Donor Darah bekerja sama dengan PMI sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan. Pada kegiatan tersebut, MKAA berhasil mengumpulkan 80 kantong darah dari 104 peserta.
Sementara itu, pada 18 April MKAA akan menggelar upacara penaikan bendera 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Pada 21 April 2018, MKAA kembali akan menggelar Bandung Historical Study Games.
"Sudah ada 120 kelompok yang mendaftar, berarti ada 600 orang peserta. Mereka akan berkeliling ke 20 titik bersejarah di Kota Bandung dimulai dari Gedung Dwi Warna (sekarang kantor wilayah perbendaharaan Jawa Barat)," katanya.
Di samping itu, pada 23 April 2018 akan diselenggarakan jamuan teh dan bincang-bincang dengan para saksi sejarah dan relawan KAA Tahun 1955. Salah satu yang akan hadir adalah Abah Landung, pegiat antikorupsi Indonesia yang juga pernah menjadi relawan pada KAA tahun 1955.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan penurunan bendera 109 negara Asia Afrika dan Bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung.