Padang, (Antaranews Sumbar) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat (Sumbar), Heranof Firdaus menyebutkan ada delapan peran pers untuk meningkatkan perkoperasian agar dapat berkembang dengan baik.
"Peran pers yaitu mencerdaskan masyarakat, sedangkan peran lebih spesifiknya pada koperasi yaitu yang kedelapan itu," kata dia saat menjadi narasumber pada pelatihan perkoperasian bagi wartawan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar, di Padang, Jumat.
Adapun kedelapan peran tersebut yaitu mengangkat kisah sukses sejumlah koperasi dengan mencantumkan kiat-kiatnya dalam mencapai kesuksesan guna merangsang organisasi lain, mengedukasi masyarakat baik dalam sistem manajemen maupun cara membentuk koperasi.
Lalu pers dapat mengkritisi dinas terkait agar tercipta keterbukaan informasi dan pelayanan terhadap masyarakat, sebagai wadah bagi para ahli koperasi untuk berbicara, membuka sumber dana dari perusahaan melalui tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Serta menggugah eksekutif dan legislatif untuk memberikan perhatikan lebih terhadap koperasi, membuka forum diskusi di perguruan tinggi, dan mendorong dinas terkait di kabupaten dan kota untuk aktif menyosialisasikan koperasi ke desa dan nagari.
Ia mengharapkan dengan seringnya pers mengangkat koperasi maka setiap orang berbicara tentang koperasi.
"Dulu orang berbicara memasyarakatkan olahraga, sekarang kita masyarakatkan koperasi," katanya.
Peran tersebut diperlukan karena berdasarkan informasi yang diperoleh saat ini perkembangan koperasi rendah akibat sedikitnya masyarakat yang tidak mengetahui tentang koperasi.
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor mulai dari minimnya informasi, ilmu manajeman dan kejujuran pengurus yang kurang, kesadaran anggota lemah serta rendahnya kepercayaan anggota terhadap pengurus.
Padahal koperasi berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat karena pada awal didirikannya organisasi ekonomi tersebut berujuan untuk menyejahterakan kehidupan anggotanya, ujar dia.
"Kita harus memajukan koperasi karena bapak koperasi adalah orang Sumbar," kata dia.
Sementara itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar menyelenggarakan pelatihan terhadap pengurus, pengawas, dan wartawan tentang perkoperasian yang mana untuk angkatan I diselenggarakan dari 5 sampai 7 April.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menangah Sumbar, Donny Ubani menjelaskan diikutsertakannya wartawan untuk mengkuti pelatihan karena wartawan yang akan menyampaikan informasi terkait koperasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mau bergabung ke koperasi.
"Agar wartawan tersebut dapat menyampaikan dengan baik maka diperlukan pelatihan koperasi juga serta diharapkan mereka membuat koperasi wartawan," ujarnya. (*)
"Peran pers yaitu mencerdaskan masyarakat, sedangkan peran lebih spesifiknya pada koperasi yaitu yang kedelapan itu," kata dia saat menjadi narasumber pada pelatihan perkoperasian bagi wartawan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar, di Padang, Jumat.
Adapun kedelapan peran tersebut yaitu mengangkat kisah sukses sejumlah koperasi dengan mencantumkan kiat-kiatnya dalam mencapai kesuksesan guna merangsang organisasi lain, mengedukasi masyarakat baik dalam sistem manajemen maupun cara membentuk koperasi.
Lalu pers dapat mengkritisi dinas terkait agar tercipta keterbukaan informasi dan pelayanan terhadap masyarakat, sebagai wadah bagi para ahli koperasi untuk berbicara, membuka sumber dana dari perusahaan melalui tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Serta menggugah eksekutif dan legislatif untuk memberikan perhatikan lebih terhadap koperasi, membuka forum diskusi di perguruan tinggi, dan mendorong dinas terkait di kabupaten dan kota untuk aktif menyosialisasikan koperasi ke desa dan nagari.
Ia mengharapkan dengan seringnya pers mengangkat koperasi maka setiap orang berbicara tentang koperasi.
"Dulu orang berbicara memasyarakatkan olahraga, sekarang kita masyarakatkan koperasi," katanya.
Peran tersebut diperlukan karena berdasarkan informasi yang diperoleh saat ini perkembangan koperasi rendah akibat sedikitnya masyarakat yang tidak mengetahui tentang koperasi.
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor mulai dari minimnya informasi, ilmu manajeman dan kejujuran pengurus yang kurang, kesadaran anggota lemah serta rendahnya kepercayaan anggota terhadap pengurus.
Padahal koperasi berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat karena pada awal didirikannya organisasi ekonomi tersebut berujuan untuk menyejahterakan kehidupan anggotanya, ujar dia.
"Kita harus memajukan koperasi karena bapak koperasi adalah orang Sumbar," kata dia.
Sementara itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar menyelenggarakan pelatihan terhadap pengurus, pengawas, dan wartawan tentang perkoperasian yang mana untuk angkatan I diselenggarakan dari 5 sampai 7 April.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menangah Sumbar, Donny Ubani menjelaskan diikutsertakannya wartawan untuk mengkuti pelatihan karena wartawan yang akan menyampaikan informasi terkait koperasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mau bergabung ke koperasi.
"Agar wartawan tersebut dapat menyampaikan dengan baik maka diperlukan pelatihan koperasi juga serta diharapkan mereka membuat koperasi wartawan," ujarnya. (*)