Padang, (Antaranews Sumbar) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Barat yang melakukan unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar minyak diwarnai aksi saling dorong di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Rabu.

Aksi itu terjadi ketika mahasiswa berusaha memasuki “Rumah Bagonjong” atau kantor gubernur itu dan dihalangi oleh petugas kepolisian.

Sementara perwakilan mahasiswa diterima oleh Kepala Kesbangpol Sumatera Barat Nazwir karena gubernur menghadiri sidang paripurna di DPRD Sumatera Barat.

Koordinator umum (kordum) unjuk rasa Jufrinal Syahputra mengatakan dalam unjuk rasa ini mereka menuntut agar pajak bahan bakar kendaraan diturunkan kembali menjadi lima persen.

Kedua, menuntut agar harga bahan bakar non subsidi diturunkan serta meminta agar ketersediaan bahan bakar bersubisi di wilayah Sumbar.

“Naiknya harga BBM akan berdampak terhadap harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum yang juga akan ikut naik,” katanya.

Puluhan massa telah berkumpul di kawasan Permindo Pasar Raya Padang. Mereka melakukan aksi mendorong motor  menuju Kantor Gubernur sebagai bentuk aksi protes karena tidak mampu membeli bahan bakar dengan harga yang baru. 

Aksi unjuk rasa  itu dikawal satuan Raimas Polresta Padang menggunakan motor dan satua Lalu Lintas Polresta Padang untuk mengamankan jalur lalu lintas di daerah yang dilalui massa. (*)

Video: Mario Sofia Nasution
   
Video: Iggoy el Fitra 
   

Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024