Padang, (Antaranews Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang mengajak pasangan calon agar menggelar Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Wali Kota daerah itu berjalan damai
"Seluruh pihak mulai dari tim peserta, masyarakat panitia penyelenggara dan lainnya harus terlibat aktif menyukseskan seluruh tahapan Pilkada ini berjalan dengan damai," kata Ketua KPU Padang M Sawati saat Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Padang di Padang, Minggu.
Menurut dia ada empat cara untuk menciptakan Pilkada damai yaitu pertama tim penyelenggara agar dapat bekerja secara profesional dan tidak memihak kepada salah satu pasangan.
Kedua tim pasangan calon agar lebih mempertimbangkan rasa persaudaraan sehingga tidak kampanye yang dilakukan tidak merusak rasa persaudaraan warga kota.
Ketiga tim peserta kampanya agar lebih bijak dalam menarik suara rakyat dengan tidak menggunakan politik uang, intimidasi bahkan kampanye hitam.
Keempat agar seluruh masyarakat mau menggunakan hak pilih yang mereka miliki untuk memilih pemimpin kota ini nantinya dan memahami visi misi para calon pemimpin mereka.
Ia mengatakan saat ini telah ada dua pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU yakni pasangan nomor urut satu Emzalmi dan Desri Ayunda yang diusung beberapa partai seperti Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP, PKB, dan PDIP.
Sementara pasangan nomor urut dua yakni Mahyeldi Ansharullah dan Hendri Septa diusung oleh dua partai yaitu Partai PKS dan PAN.
Ia mengatakan sejak 15 Februari hingga 23 Juni 2018 merupakan tahapan kampanye, ada beberapa persyaratan yang harus diikuti oleh kedua pasangan calon salah satunya adalah alat peraga kampanye. Alat peraga kampanye untuk disain diserahkan kepada tim calon wako dan wawako namun untuk pencetakannya dilakukan oleh KPU.
"Setiap pasangan hanya diperbolehkan membuat lima unit papan reklame di jalan raya jumlah ini boleh ditambah tim pangan maksimal delapan unit," kata dia.
Sementara Pejabat Sementara Wali Kota Padang Alwis mengatakan pemerintah kota akan memfasilitasi pilkada ini sebaik mungkun untuk melahirkan pemimpin yang dipilih langsung oleh warganya.
Ia mengatakan tujuan deklarasi damai ini adalah untuk menyukseskan tahapan pilkada berjalan damai dan menjadi kegembiraan politik bagi masyarakat tanpa melihat siapa yang menang ataupun kalah nantinya.
Ia menyebutkan ada dua tahapan penting yang akan dilalui yaitu tahapan kampanye dan pemilihan nantinya. Dalam masa kampanye nanti diharapkan dapat dilaksanakan dengan menjunjung asas kekeluargaan sesuai dengan filosofi adat yakni "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah".
"Selain itu kami meminta kepada setiap pendukung agar mematuhi aturan yang ada dan saling menjaga keamanan dan mencegah massa pendukung yang membabi buta dan akan merugaikan diri sendiri. Kita ingin pilkada ini berjalan lancar tanpa ada kegaduhan," kata dia.
Sedangkan dalam tahapan pemilihan ia berharap masyarakat dapat memilih calon pemimpi yang mereka ketahui visi dan misinya untuk pembangunan kota dan jangan terbujuk rayuan atau uang yang diberikan kepada mereka untuk memilih salah satu pasangan calon.
"Mari datang ke tempat pemilihan untuk menyalurkan hak suara memilih pasangan wali kota dan wakil wali kota nantinya. Kita berharap apapun hasilnya kedua pasangan calon dapat menerima dengan rasa kekeluargaan," kata dia. (*)