Padang, (Antara Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat menyatakan hingga hari kedua belum ada satu pun calon perseorangan yang mendaftar untuk Pemilihan Kepala Daerah 2018 kota itu.
"Pendaftaran kami buka mulai 25 hingga 29 November 2017, dan hingga saat ini belum ada alon perseorangan yang mendaftar," kata Kepala Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Chandra Eka Putra di Padang, Minggu (26/11).
Bakal calon perseorangan harus membawa persyaratan dukungan sebanyak 41.116 KTP tersebar minimal di enam dari 13 kecamatan yang ada di Padang.
Jumlah tersebut merupakan 7,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) berdasarkan pemilihan gubernur Sumatera Barat tahun 2015 lalu yang berjumlah sebanyak 548.213 orang.
Menurutnya calon perseorangan yang hendak mengikuti pemilihan wali kota dan wakil wali kota sebaiknya segera mendaftar, karena dalam masa pendaftaran itu KPU juga melakukan verifikasi jumlah dukungan dan sebarannya.
Nanti setelah KPU Kota Padang menerima jumlah dukungan minimal, serta daerah sebaran dukungan pasangan calon perseorangan, maka berkas dukungan itu akan diverifikasi, jelas dia.
Ada tiga jenis verifikasi syarat calon perseorangan, pertama verifikasi jumlah minimal dukungan dan sebaran yang akan kita laksanakan pada 25 november sampai 1 Desember 2017.
Kemudian verifikasi administrasi dan selanjutnya verifikasi faktual dengan metode sensus yang dilakukan KPU Kota Padang dibantu oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
"Verifikasi ini petugas menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP," ujar Chandra.
Jika nanti ada calon perseorangan yang menyerahkan dukungan misalnya sebanyak 60.000 lembar KTP, maka petugas akan mendatangi satu per satu dari 60.000 orang tersebut, apa benar dia memberikan dukungan atau tidak.
"Jika tidak akan di coret," katanya.
Sebelumnya Direktur SBLF Riset, Edo Andrefson melihat saat ini sudah muncul tiga poros yaitu Mahyeldi yang merupakan wali kota Padang petahana, Emzalmi selaku wakil wali kota petahana dan poros tengah yang digawangi Partai Demokrat dan PKB.
Ada tiga nama baru yang muncul kepermukaan dalam sepekan terakhir yaitu Kepala Badan Pendapatan Daerah Padang Adib Alfikri, Pakar Gempa Universitas Andalas Badrul Kamal dan Akademisi UIN Imam Bonjol Padang, Urwatul Wusqo, ujar Edo. (*)