Padang, (Antara Sumbar) - Sejumlah wisatawan mancanegara meminati dan membeli batu akik ketika berkunjung ke Pusat Data dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) di Kota Padang Panjang Sumatera Barat.
Sebanyak 200 wisatawan asing yang didominasi dari Perancis merapat di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu pagi menggunakan kapal pesiar untuk berkunjung ke Kota Padang Panjang dan Bukittinggi yang difasilitasi oleh biro perjalanan Ermi Tours.
Beberapa di antara turis itu, ketika sampai di PDIKM tampak meminati batu akik yang dijual pedagang, salah seorang wisatawan asal Perancis bahkan membeli batu akik salah satunya jenis lumuik sungai daerah.
Schmidth wisatawan asal Kota Mode itu, sedikitnya membeli tiga buah batu akik setelah bersama rombongan menikmati alam dan melihat lingkungan serta melihat isi dalam rumah gadang di PDIKM.
Ia membeli tiga batu akik tersebut karena menarik dan di negaranya sulit sekali didapat. Menurutnya, memakai batu akik memiliki nilai tersendiri, selain merupakan oleh-oleh dari Ranah Minang.
Selain Schmidth ada beberapa wisatawan lain yang membeli batu akik, tidak luput pula para turis perempuan juga berminat.
Rombongan ratusawan wisatawan ketika berkunjung ke PDIKM disambut dengan tari gelombang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis itu, bahkan tak luput pula momentum tersebut didokumentasikannya.
Selanjutnya setelah mencicipi makanan ringan, rombongan ratusan wisatawan asing yang diangkut enam bus itu tak berlangsung lama menikmati udara sejuk di kota serambi Mekah itu, perjalanan dilanjutkan menuju ke Kota Bukittinggi.
Direktur Ermi Tours, Ermi Armaya mengatakan kapal pesiar tersebut bersandar di Teluk Bayur Sabtu Pagi setelah sebelumnya berlayar dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Selama di Sumbar, wisatawan diajak ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Kota Padang Panjang, Jam Gadang Bukittinggi, dan pusat kerjinan Pandai Sikek.
"Ini kapal pesiar yang cukup besar, dan wisatawan juga banyak," katanya.
Wisatawan mancanegara tersebut hanya satu hari di Sumbar, setelah ini mereka melanjutkan perjalanan ke Provinsi Bengkulu.
Kapal pesiar memulai perjalanan pada 12 November 2017 dan akan berakhir 24 November 2017 di Bali. Kemudian menurutnya Pelabuhan Teluk Bayur merupakan potensi besar untuk gerbang pariwisata Sumbar jalur laut.***