Pariaman, (Antara Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman Sumatera Barat terus menyosialisasikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 kepada pemilih pemula di daerah itu.

     "Sosialisasi tentang Pilkada kami sampaikan secara langsung kepada peserta pramuka se-Kota Pariaman yang sudah tercatat sebagai pemilih pemula," kata Divisi Perencanaan Program dan Data KPU Pariaman Alfiandri Zaharmi, di Pariaman, Sabtu.

     Ia menjelaskan sosialisasi tentang Pilkada Pariaman perlu dilakukan agar para pemilih pemula mengetahui, memahami dan ikut serta berpatisipasi saat pemilihan.

     Pada sosialisasi tersebut, pihak KPU menjelaskan beberapa tahapan pilkada diantaranya, tata cara memilih, dan antisipasi kampanye hitam maupun politik uang.

     Para pemilih pemula katanya, jika tidak diantisipasi dengan sosialisasi oleh KPU, maka berpotensi terpengaruh hal buruk sebelum dan saat pemilihan.

    "Para anak didik yang sudah memiliki hak pilih, harus diawasi karena mereka cukup rentan dipengaruhi oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk memenangkan salah satu calon," ujarnya.

     Sebagai contoh katanya, pemilih pemula bisa saja diberikan uang dengan jumlah tertentu untuk diarahkan memilih salah satu calon, sehingga merusak sistem demokrasi bangsa.

     Sosialisasi tersebut diberikan kepada 150 peserta pramuka dan ditargetkan kembali disampaikan kepada teman, keluarga dan lingkungan sekitar.

     Apalagi katanya, KPU Kota Pariaman telah menjadikan anak didik di daerah itu sebagai duta demokrasi dalam menyukseskan Pilkada Pariaman.

     Sementara itu anggota DPRD Kota Pariaman, Fitri Nora mengatakan pengetahuan politik masyarakat di daerah itu masih rendah sehingga dibutuhkan adanya pendidikan politik pada setiap lini.

     "Pengembangan daerah tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik saja, namun juga pendidikan mental dan pengetahuan masyarakat sangat dibutuhkan," kata dia.

     Ia menjelaskan secara umum Kota Pariaman tidak lagi memiliki permasalahan terkait pembangunan fisik, sehingga sudah saatnya memaksimalkan sektor pendidikan termasuk bidang politik termasuk anak didik sebagai pemilih pemula.

     "Pendidikan politik itu tidak semata-mata soal partai saja, namun juga pengetahuan seluk beluk politik secara luas," tambahnya.

     Ia menerangkan pendidikan politik dibutuhkan sebab masyarakat merupakan penentu dalam bidang demokrasi mulai dari yang terendah yakni pemilihan kepala daerah tingkat desa, wali kota, legislatif hingga presiden.  (*)

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024