Havana, Kuba, (Antara Sumbar) - Dewan Pertahanan Nasional Kuba (CDN) pada Jumat (29/9) membeberkan perhitungan terakhir mengenai kerusakan yang diakibatkan oleh Badai Irma, ketika badai itu menerjang pulau tersebut awal September, dan menewaskan 10 orang.
Sebanyak 158.554 rumah rusak, termasuk 14.657 yang ambruk total dan 23.560 kehilangan atap, ketika badai tersebut menerjang negara pulau itu pada 7-10 September, kata pernyataan CDN --yang disiarkan oleh harian resmi Granma.
Selain itu, pemerintah akan mensubsidi 50 persen biaya keperluan dasar seperti kasur, produk kesehatan, alat masak dan furnitur rumah.
Secara keseluruhan, 1.863.589 orang diungsikan, tapi hanya 11.689 orang masih berada di tempat penampungan pemerintah.
Badai Irma juga praktis melumpuhkan pembangkit listrik nasional, terutama dua menara tegangan tinggi, lebih dari 3.600 tiang dan sebanyak 1.400 trafo, serta 2.000 kilometer kabel listrik dan 10 sub-stasiun.
Di sektor pertanian, kerusakan utama dialami peternakan unggas dan banyak pertanian, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Sebanyak 338.000 hektare tanaman tebu dan 20 pabrik gula rusak.
Sektor pariwisata juga mengalami pukulan keras; beberapa hotel menderita rusak parah, tapi CDN melaporkan bahwa semua daerah pariwisata di negeri itu kembali normal.
Namun, Badai Irma membantu Kuba dalam aspek penting. Setelah kemarau parah dan berkepanjangan selama lebi dri tiga tahun, Badai Irma membantu bendungan nasional mengumpulkan lebih dari6.300 juta kubik meter air, sama dengan 68,4 persen kapasitas total negeri tersebut
Badai itu dipandang sebagai badai paling kuat yang menerjang Kuba sejak 1935. (*)