Sarilamak, (Antara Sumbar) - Sebanyak 160 kepala keluarga di Jorong Nenan, Nagari Maek, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, masih bergantung pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebagai sumber penerangan utama.
"Kami masih bergantung pada penerangan dari PLTMH walaupun secara kualitas memang masih sangat kurang," kata Wali Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Afri Hendra di Jorong Nenan, Minggu.
Ia menyebutkan jumlah KK yang bergantung pada PLTMH tersebut di luar 10 hingga 15 rumah yang belum teraliri atau tidak memiliki penerangan sama sekali, ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat setempat terus berupaya dan berharap agar jorong tersebut dapat menikmati listrik sebagaimana daerah lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kami terus memperjuangkan jorong yang terisolasi ini untuk dapat terus berkembang," ujarnya.
Selain permasalahan penerangan, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Saleh (61) mengatakan Jorong Nenan juga terbelakang dari segi infrastruktur jalan, pendidikan serta pemasaran produk hasil pertanian.
Ia berharap pemerintah setempat serta pemerintah pusat memperjuangkan percepatan pembangunan serta sumber daya manusia di daerah itu agar tidak lagi terisolasi.
"Termasuk pengangkatan guru honor menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat kami harapkan," kata dia.
Sementara itu Anggota DPR RI, John Kenedy Azis menyampaikan pihaknya akan berupaya untuk memperjuangkan segala kebutuhan Jorong Nenan pada tingkat pemerintah setempat hingga pusat.
Untuk langkah awal, katanya akan diupayakan pembangunan infrastruktur jalan, kemudian dilanjutkan penerangan bekerja sama dengan PLN setempat.
"Kami minta pemerintah daerah segera mengajukan proposal terkait hal-hal yang dibutuhkan untuk percepatan daerah ke pemerintah pusat dan pihak-pihak terkait," katanya. (*)