Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat meminta warga yang berdomisili di daerah itu untuk mewaspadai isu bersifat provokatif yang memancing konflik.
"Masyarakat harus menyaring setiap informasi yang diterima, bila belum jelas kebenarannya terlebih mengundang amarah segera dihindari," kata Kepala Kesatuan Kebangsaan dan Politik Padang, Mursalim Nafis menanggapi adanya isu bakar lilin di Padang dan bertujuan memecah belah warga di Padang, Rabu.
Menurutnya informasi yang sempat mengusik ketenangan masyarakat itu tidak benar adanya.
Bahkan sejumlah perwakilan masyarakat pada saat itu mengkonfirmasi tidak adanya rencana tersebut.
Hal ini, tambahnya sebagai bentuk pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi suatu informasi yang berkembang di media sosial.
"Isu semacam itu sengaja diapungkan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan warga Padang yang saat ini hidup damai," ujar dia.
Dia mengemukakan bukan hanya isu lilin itu, masalah lain seperti adanya gerakan komunis, Isis dan informasi yang bersifat memecah belah harus disikapi secara arif.
Dalam hal ini tidak terlalu mempedulikan namun berupaya cari kebenarannya bisa dilakukan warga untuk mempertahankan harmonisasi tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Padang, Didi Aryadi menambahkan dalam menyikapi media sosial, masyarakat diharapkan melakukan riset atau telaah tentang kebenarannya.
Sebab, katanya dengan semakin kuat dan mudahnya alur informasi saat ini, berita "hoax" atau tidak benar juga cepat tersebar.
Hal yang perlu dilakukan, lanjutnya memilih informasi yang dinilai valid atau tidak.
Sementara itu Koordinator Kopertis X Prof Herri juga berharap kalangan perguruan tinggi tidak mudah terpancing informasi yang belum jelas kebenarannya.
Menurut dia salah satu kelebihan yang bisa dimanfaatkan yakni menelaah dan meneliti informasi tersebut.
Justru bila itu bernada negatif, perlu dicarikan solusi atau pencerahannya. (*)