Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pendapatan rumah makan di sepanjang jalur Sumatera Barat (Sumbar) dengan Riau menurun drastis semenjak akses kedua daerah lumpuh akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota.
Salah seorang pemilik rumah makan di Kawasan Lubuk Bangku Kabupaten Limapuluh Kota Hengki, Senin, mengatakan akibat akses kedua daerah lumpuh sejak Jumat pagi makan pendapatannya menurun hingga 80 persen.
"Biasanya pelanggan dalam satu hari mencapai 300 orang, namun sejak banjir dan longsor hanya 10 sampai 15 orang saja," tambahnya.
Ia mengemukakan biasanya yang menjadi pelanggan utamanya adalah angkutan umum seperti bus dan travel, disamping kendaraan pribadi.
Menurutnya sebagian besar pelanggan saat akses kedua daerah lumpuh adalah relawan serta tim yang akan pergi serta pulang dari lokasi bencana. Hal itu dikarenakan sebagian rumah makan yang beroperasi pascabencana.
"Pelanggan yang datang hanya rombongan serta masyarakat pulang dari Pangkalan atau sebelum ke sana," kata dia.
Ia menjelaskan melihat kondisi demikian maka pihaknya mengambil inisatif mengurangi jumlah masakan, hal itu untuk mengantisipasi agar makanan tidak banyak yang basi serta meminimalisir kerugian.
Pernyataan juga yang sama juga dikatakan pemilik warung yang sehari-harinya menjadi tempat berhenti dan makan bagi sopir truk, Syaiful.
"Sejak empat hari pengunjung sangat sepi. Sebagian besar truk melewati jalur ke Teluk Kuantan," sebut dia.
Pantauan di lapangan, meski akses Sumbar-Riau lumpuh sejumlah pengendara masih memaksakan diri melewati Kabupaten Limapuluh Kota.
Pada Selasa pagi terlihat antrean kendaraan dari kedua arah, dimana panjang antrean tersebut sampai tiga kilometer pada ruas jalan yang amblas tetapnya pada kilometer 139 tepatnya di Sibumbun Nagari (desa adat) Tanjung Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Sementara untuk saat ini baru dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat atau kendaraan keluarga. Sedangkan truk atau yang bermuatan berat belum belum bisa, mengingat timbunannya belum padat.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo memperkirakan skses Sumbar dengan Riau diperkirakan baru dapat dilewati dalam waktu 1,5 minggu.
Pihaknya mengimbau semua masyarakat Sumbar yang hendak menuju Riau maupun sebaliknya agar melewati jalur Teluk Kuantan karena rute tersebut dinilai lebih aman untuk pengendara.
"Rute itu memang jauh tetapi lebih aman, ketimbang memaksakan diri melewati ruas jalan di Pangkalan karena kondisinya tidak memungkinkan, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua," kata dia. (*)