Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Penempatan guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar) membutuhkan pemerataan, kata Pengawas Sekolah Dasar Dinas Pendidikan setempat, Syukrian Sukma di Sawahlunto, Rabu.

         "Hal itu harus dilakukan guna menyangga peningkatan kualitas pendidikan tingkat dasar di kota ini, yang merupakan langkah awal menyiapkan lulusan yang memiliki daya saing di setiap tingkatan," ujarnya.

         Dia menerangkan ada beberapa sekolah dasar yang hingga saat ini masih kekurangan tenaga guru di kota itu sementara sebagian lainnya justru berlebih.

         Ia menyebutkan kondisi itu dipicu beberapa faktor seperti adanya tenaga guru yang pindah tugas keluar wilayah Sawahlunto.

         Ia menyontohkan, seperti yang dialami salah satu sekolah di Kecamatan Silungkang Oso dimana guru pendidikan agama Islamnya telah pindah ke Kebupaten Sijunjung.

         "Hingga saat ini belum ada guru yang menggantikan posisi guru agama tersebut meskipun telah diupayakan dari sekolah-sekolah yang memiliki guru agama yang lebih dari satu orang, namun guru yang bersangkutan merasa keberatan karena jarak sekolah yang baru lebih jauh jaraknya," kata dia.

         Pihaknya berharap, kondisi tersebut dapat diatasi bersama sehingga kendala-kendala yang terjadi dalam dunia pendidikan di kota itu segera bisa diatasi.

         Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD setempat, Epy Kusnadi, meminta pihak terkait untuk tegas menerapkan aturan yang ada karena jika dirujuk pada regulasi terkait tugas dan fungsi aparatur sipil negara, tidak ada alasan bagi mereka untuk menolak penempatan tugas oleh yang bersangkutan.

         "Ini perlu penegasan dan penerapan sanksi berat jika memang dibutuhkan karena penolakan seperti itu sudah termasuk pelanggaran kode etik terhadap profesi guru," ujarnya.

         Karena, lanjut dia negara sudah memberikan fasilitas berupa gaji dan tunjangan lainnya dan seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja tenaga pengajar agar lebih profesional dan bertanggung jawab melaksanakan tugas.

         Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan program kerja pemerintah pada 2017 dan persiapan 2018 akan fokus pada program pemerataan.

         "Meskipun kita tahu angka Gini rasio kita sedikit membaik, tapi apapun kalau kita lihat angkanya masih pada posisi yang tinggi. Oleh sebab itu kita harus kerja keras, mati-matian dalam rangka menurunkan angka kesenjangan kita, baik kesenjangan antar wilayah, angka kesenjangan kaya dan miskin," kata Jokowi. (*)

Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024