Painan, (Antara Sumbar) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tim Pencari Fakta Pembela Merah Putih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), M. Noor mempertanyakan keseriusan sekolah dalam mendisiplinkan pelajar.

         Ia di Painan, Kamis, mengatakan pertanyaan tersebut muncul karena sejak dua pekan terakhir hampir setiap hari ada saja pelajar yang ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-PK) kabupaten setempat karena keluyuran.

         Ia menjelaskan hal tersebut merupakan bukti lemahnya sekolah dalam menegakkan disiplin karena idealnya pada jam belajar tidak ada pelajar yang keluyuran.

          "Tidak hanya keluyuran ketika pelajar tersebut ditertibkan pada telepon genggam mereka terdapat video mesum, ada apa dengan sekolah," kata dia.

          Terkait hal itu ia mendorong pihak terkait menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi bagi sekolah yang dimaksud sehingga mutu pendidikan khususnya di Pesisir Selatan semakin membaik.

          Kepala Satpol PP-PK Pesisir Selatan, Harinto mengatakan pihaknya akan gencar menertibkan pelajar yang keluyuran karena tindakan mereka sudah meresahkan sebagian masyarakat.

          "Banyak laporan yang kami terima terkait aktivitas mereka dan pada hari ini kami menertibkan lima pelajar, satu dari SMKN 1 Painan dan empat SMK PGRI Painan," katanya.

          Pelajar tersebut selanjutnya dibawa ke kantor Satpol PP-PK setempat dan membuat surat perjanjian tidak mengulangi diketahui guru dan orang tuanya.

          Terpisah, salah seorang guru SMKN 1 Painan, Pero ketika menjemput pelajar yang ditertibkan mengatakan pihaknya mengizinkan yang bersangkutan keluar pekarangan sekolah untuk menjemput rapor.

          Rapor tersebut katanya akan dipergunakan oleh yang bersangkutan untuk persiapan menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) namun ia menyalahgunakan izin tersebut. (*)

Pewarta : Didi Someldi Putra
Editor :
Copyright © ANTARA 2024