Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) persiapkan pelaksanaan kejurnas yang dijadwalkan akan berlangsung pada Agustus 2017.
"Saat ini persiapan mendasar seperti penataan dinding panjat untuk kategori boulder sedang dirampungkan, sementara dinding panjat kategori speed dan lead sudah siap pakai," kata Ketua Harian FPTI setempat, Epy Kusnadi SH di Sawahlunto, Minggu.
Seluruh pembiayaannya, jelas dia bersumber dari APBD Sawahlunto 2016 dengan total mencapai Rp300 juta termasuk penyediaan peralatan memanjat dan lain sebagainya.
Selain itu, penataan kawasan di areal dinding panjat juga menjadi perhatian utama pihaknya bersama pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kota itu, yakni dengan menyelegarakan pembangunan kawasan Taman Silo dengan total anggaran mencapai Rp4 miliar lebih melalui dana APBD 2016 provinsi Sumbar.
"Keberadaan dinding panjat yang berdampingan dengan lokasi taman tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemanjat seluruh Indonesia, disamping diselenggarakannya perlombaan kategori speed classic terbuka menaklukkan jalur pemanjaatan dinding SILO setinggi 40 meter lebih dan merupakan jalur panjat tertinggi di dunia untuk jenis itu," kata dia.
Terkait upaya pembinaan atlet pemanjat oleh pihaknya, salah seorang pelatih, Aspil Abyas mengatakan sejauh ini kerja keras para pemanjat asal kota iu cukup membuahkan hasil dan diyakini akan menambah rasa percaya diri mereka untuk bersaing dengan para pemanjat dari luar daerah.
Yang terbaru, lanjutnya adalah pencapaian gemilang yang berhasil ditorehkan anak asuhnya pada Porprov XIV yang diselenggarakan di Kota Padang akhir tahun lalu.
"Kami berhasil merebut sebanyak tujuh medali emas di berbagai cabang lomba dan menjadi salah satu cabang olahraga paling produktif dalam upaya perburuan medali di ajang itu untuk kontingen Sawahlunto," sebutnya.
Disinggung tentang persiapan atlet pemanjat asal kota itu dalam menghadapi kejurnas kali ini, ia mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 40 pemanjat senior dan junior yang akan berlaga di berbagai kelas lomba.
"Peningkatan penguasaan teknik serta stamina pemanjat menjadi perhatian utama kami untuk dievaluasi, sebelum memutuskan siapa saja yang akan diutus mengikuti kejuaraan nanti," ujarnya.
Sebelumnya, sekitar 200 lebih pemanjat tebing dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kejurnas Panjat Tebing Wall Climbing Silo 10.000 di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, 20 - 23 April 2016.
"Partisipasi peserta sudah melebihi target panitia, para atlet tersebut berasal dari berbagai klub dan pengcab FPTI antara lain Provinsi Aceh, Jambi, Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur dan beberapa kota lainnya di Sumbar," kata Ketua Umum FPTI setempat, Muryanto. (*)