Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS)  Sumatera Barat (Sumbar) mengemukakan angka rata-rata tingkat hunian hotel berbintang  di provinsi itu  pada November  2016 mencapai 60,78 persen atau naik 11,21 poin dibandingkan Oktober 2016 yang mencapai 49,57 persen.

         "Pada November  2016 tingkat hunian hotel  tertinggi berada di Padang mencapai  69,91 persen, serta Bukittinggi   51,23 persen dan  terendah di Kabupaten  Tanah Datar 12,05 persen," kata Kepala BPS Sumbar Dody Herlando di Padang, Kamis.

         Menurut dia rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang pada November 2016 tercatat selama 1,51 hari atau  naik  0,08 hari  dibandingkan Oktober 2015 yang mencapai 1,43 hari.

         Sementara bila dilihat menurut klasifikasi hotel, penaikan  hunian  terjadi pada seluruh  kelas  hotel berbintang, kata dia.

         Penaikan  tertinggi terjadi pada hotel bintang empat  sebesar 16,40 poin,  hotel bintang tiga  11,12 poin, hotel bintang satu  3,12 poin  dan hotel bintang dua 9,42 poin.

         Sementara bila dirinci menurut kelas hotel rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel bintang empat tercatat 2,96 hari paling tinggi dibandingkan kelas hotel lainnya, sedangkan hotel bintang satu 1,43 hari, hotel bintang dua 1,56 hari, dan hotel bintang tiga 2,06 hari.

         Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada hotel berbintang  1,62 hari, hotel bintang tiga  1,49 hari, hotel bintang dua 1,43 hari dan hotel bintang 1,25 hari.

          Sementara organisasi Indonesia Congress and Convention Association  (Incca) Sumatera Barat mengimbau praktisi pariwisata di provinsi itu bersinergi untuk meningkatkan tingkat hunian hotel.

         "Pertumbuhan hotel di Sumbar sudah cukup baik, namun belum diikuti tingkat hunian yang stabil, hotel hanya penuh pada waktu tertentu saja karena itu perlu sinergi seluruh penggiat pariwisata," kata Ketua Incca Sumbar Febby Dt Bangso.

          Menurut dia, Incca selaku organisasi yang bergerak dibidang bidang seminar, pertemuan, dan konvensi mengajak para penggiat bersama-sama memikirkan strategi agar hunian hotel lebih stabil.

         "Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun jaringan bersama dan berbagi informasi soal kegiatan agar pada hari biasa kunjungan wisatawan dan hunian hotel tetap stabil," ujarnya.

         Ia melihat sebenarnya cukup banyak kegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan di daerah lain, jika dilakukan pemasaran secara terpadu maka bisa ditarik ke Sumbar. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024