Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di desa dan kelurahan yang ada di kota itu secara bertahap.
"Direncanakan pembangunan TPS dipusatkan di setiap desa dan kelurahan yang ada sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat dapat diproses menjadi barang-barang yang mempunyai nilai ekonomi," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat, Adrius Putra di Sawahlunto, Rabu.
Pada 2016, jelasnya, sudah dibangun TPS terpadu di Desa Taratak Bancah Kecamatan Silungkang sedangkan ditahun-tahun sebelumnya pembangunan juga dilakukan di Desa Balai Batu Sandaran dan Desa Talago Gunung di Kecamatan Barangin.
Selain itu, lanjutnya pihaknya juga telah membuat bank sampah disekolah-sekolah dan permukiman masyarakat seperti di SD 19 Sijantang Kecamatan Talawi, MTsN Kota Sawahlunto, MIN Silungkang, SD 16 Kolok Nan Tuo dan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Durian II Kecamatan Barangin.
Terkait dengan sistem pengangkutan sampah dari titik kumpul ke lokasi pembuangan akhir, ia menjelaskan saat ini pihaknya telah memiliki sebanyak tujuh unit truk pengangkut sampah dan 18 unit becak motor yang khusus digunakan sebagai alat transportasi pengangkut sampah didaerah-daerah pinggiran yang tidak bisa dilalui oleh truk pengangkut sampah.
"Dari 18 unit becak motor tersebut, 11 unit diantaranya telah beroperasi dan sisanya yang merupakan bantuan dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 kementerian tersebut akan digunakan pada Januari 2017," kata dia.
Dia menambahkan, sampah-sampah yang telah diangkut tersebut pengelolaannya akan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat sekitar lokasi pembuangan akhir seperti diolah menjadi kompos atau barang-barang lain yang bernilai ekonomis.
Pihaknya berharap, dengan telah tersedianya TPS di desa dan kelurahan tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengelola sampah menjadi barang lain yang lebih bermanfaat sehingga sampah-sampah tersebut tidak hanya menumpuk sia-sia di lokasi pembuangan akhir," lanjutnya.
"Kami akan memfasilitasi masyarakat yang berkeinginan untuk mengelola sampah dengan memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan," janjinya.
Sementara itu, anggota DPR RI daerah pemilihan Sumbar I, H Endre Saifoel mengatakan untuk saat ini kondisi kebersihan lingkungan di Kota Sawahlunto telah dapat dikatakan baik.
"Namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, sehingga Kota Sawahlunto menjadi layak untuk menerima penghargaan bagi kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan, yaitu piala adipura ditahun 2017 mendatang antara lain pengelolaan limbah PLTU Sijantang yang masih menjadi dilema hingga saat ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kota-kota besar menggunakan teknologi dalam pengolahan sampah di kota-kota besar seluruh Indonesia.
Hal ini ditegaskan Presiden saat membuka rapat terbatas membahas kebijakan strategi nasional pengolahan sampah dan percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah di Kantor kepresidenan, Jakarta. (*)