Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pemuda harus mampu memenangkan persaingan meraih hidup layak di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kata Asisten Administrasi dan Pembangunan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Hendri Thalib.
"Kondisi itu merupakan tantangan besar bagi generasi muda era sekarang karena menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat saja belumlah cukup jika tidak diiringi dengan melahirkan kreasi dan inovasi dalam membangun negara Indonesia," kata dia dihadapan 20 peserta pelatihan kewirausahaan pemuda yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat, di Sawahlunto, Minggu.
Sehingga, lanjutnya, keteladanan tentang semangat kejuangan dan rela berkorban yang ditunjukkan salah satu tokoh pencetus Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 asal kota itu, Muhammad Yamin, tetap terpelihara baik dan menjadi inspirasi dalam melahirkan karya-karya yang dapat memberi manfaat secara menyeluruh di lingkungan masing-masing.
Dia menambahkan, kesempatan kerja di bidang pengembangan ekonomi kreatif dewasa ini, masih terbuka lebar dan peluang tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh individu yang memiliki kreatifitas dan produktif menuju kemandirian yang hidup dan mampu menghidupi.
"Dengan kata lain jika sebuah karya dikelola dengan baik melalui penguatan dan inovasi-inovasi baru, diyakini akan mampu menyejahterakan hidup pelakunya serta dapat menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi pemuda-pemuda di lingkungan masing-masing," imbuhnya.
Terkait ide dasar pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut, Ketua DPD KNPI Kota Sawahlunto, Andri Maha Putra ST, mengatakan hal itu merupakan salah satu implementasi undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan.
Menurutnya, dalam undang-undang tersebut secara tegas mengatur tentang tiga jenis pelayanan bidang kepemudaan oleh negara, yakni upaya penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan potensi pemuda Indonesia.
"Diharapkan para peserta yang terdiri dari utusan berbagai organisasi kepemudaan (OKP) serta unsur anggota KNPI tingkat kecamatan, mampu menyerap ilmu pengetahuan serta bentuk-bentuk informasi bermanfaat untuk dituangkan menjadi sebuah program kerja berkelanjutan melalui pembentukan kelompok usaha pemuda produktif", kata dia.
Salah seorang wirausahawan muda asal kota itu yang menjadi salah seorang pemateri pada pelatihan tersebut, Lambang Wicaksono, menambahkan langkah awal yang sangat penting dalam membangun sebuah karya adalah dengan membangun pola pikir dan sikap kewirausahaan bagi para pemuda.
"Langkah tersebut harus diikuti dengan upaya merumuskan ide bisnis berbasis visi dan minat dalam sebuah perencanaan usaha yang efektif dan efisien," tegasnya. (*)