Padang (Antarasumbar) - Jurusan Sendratasik Universitas Negari Padang (UNP) Sumatera Barat akan menggelar Festival Budaya Plural 2016 dengan tema "Semarak Keragaman dalam Satu Jiwa Nusantara" yang diselenggarakan pada 29 sampai 30 November.
"Tujuan diselenggarakannya festival ini yaitu sebagai penghubung berbagai etnis yang ada di Kota Padang," kata Pengarah Festival Budaya Plural 2016 Drs. Wimbrayardi, M.Sn, di Padang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini di Kota Padang telah dihuni oleh berbagai etnis seperti Minangkabau, Tionghoa, Sunda, Nias, Papua, Jawa, Batak, dan Aceh.
"Dengan keberagaman serta toleransi dari masing-masing etnis tersebut maka lahirlah pluralisme," ujarnya.
Ia mengatakan pluralisme tersebut telah menyatukan Indonesia khususnya Kota Padang dari berbagai etnis, agama, sosial, dan budaya dengan satu tujuan yaitu menyatukan bangsa.
Meskipun etnis, agama, sosial, dan budaya tersebut membawa ideologinya masing namun dapat disatukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan kesenian, katanya.
"Oleh karena itu kami menyelenggarakan Festival Budaya Plural 2016," katanya.
Selain itu, lanjutnya tujuan diselenggarakannya festival tersebut yaitu untuk merealisasikan salah satu tri dharma perguruan tinggi sebagai pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu Ketua Pelaksana festival tersebut Nanda Hidayat mengatakan diselenggarakannya Festival Budaya Plural 2016 dapat meningkatkan eksistensi etnis-etnis di Kota Padang.
Ia mengatakan pada festival tersebut nantinya akan ditampilkan berbagai kesenian dari berbagai etnis seperti Selawat Dulang, Baronsai, Sisingaan, dan Gazal.
"Saya berharap dengan diselengarakan festival ini, mahasiswa atau yang menyaksikannya dapat menjadi pemersatu bagi barbagai etnis di manapun ia berada," katanya.
"Tujuan diselenggarakannya festival ini yaitu sebagai penghubung berbagai etnis yang ada di Kota Padang," kata Pengarah Festival Budaya Plural 2016 Drs. Wimbrayardi, M.Sn, di Padang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini di Kota Padang telah dihuni oleh berbagai etnis seperti Minangkabau, Tionghoa, Sunda, Nias, Papua, Jawa, Batak, dan Aceh.
"Dengan keberagaman serta toleransi dari masing-masing etnis tersebut maka lahirlah pluralisme," ujarnya.
Ia mengatakan pluralisme tersebut telah menyatukan Indonesia khususnya Kota Padang dari berbagai etnis, agama, sosial, dan budaya dengan satu tujuan yaitu menyatukan bangsa.
Meskipun etnis, agama, sosial, dan budaya tersebut membawa ideologinya masing namun dapat disatukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan kesenian, katanya.
"Oleh karena itu kami menyelenggarakan Festival Budaya Plural 2016," katanya.
Selain itu, lanjutnya tujuan diselenggarakannya festival tersebut yaitu untuk merealisasikan salah satu tri dharma perguruan tinggi sebagai pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu Ketua Pelaksana festival tersebut Nanda Hidayat mengatakan diselenggarakannya Festival Budaya Plural 2016 dapat meningkatkan eksistensi etnis-etnis di Kota Padang.
Ia mengatakan pada festival tersebut nantinya akan ditampilkan berbagai kesenian dari berbagai etnis seperti Selawat Dulang, Baronsai, Sisingaan, dan Gazal.
"Saya berharap dengan diselengarakan festival ini, mahasiswa atau yang menyaksikannya dapat menjadi pemersatu bagi barbagai etnis di manapun ia berada," katanya.