Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkesos) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), merilis jumlah kasus penderita penyakit Tuberkulosis (TB) menurun sepanjang tahun 2016 hingga periode September.
"Menurut data medis sementara jumlah penderita hingga bulan ini tercatat sebanyak 51 kasus atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya pada 2015, yakni sebanyak 70 kasus," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan(P2PL) dinas tersebut, dr Al Anshari, di Sawahlunto, Jumat.
Hal itu, lanjutnya, disebabkan semakin meningkatnya kualitas kesadaran masyarakat dalam menyikapi potensi penularan penyakit tersebut salah satunya dengan memeriksakan gejala penyakit yang dideritanya atau anggota keluarga ke pos pelayanan kesehatan terdekat.
Selain itu, upaya deteksi dini yang dilakukan pihaknya berupa peninjauan langsung kepada masyarakat yang diduga mengalami gejala penyakit TB bersama pihak terkait lainnya juga cukup memberikan kontribusi positif dalam upaya penurunan tingkat risiko yang dapat ditimbulkan.
"Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah pendekatan persuasif kepada penderita dan keluarganya agar mereka memahami penyakitnya dan berkenan menjalani pengobatan sesuai standar kesehatan," jelasnya.
Pengobatan tesebut harus dilakukan seara teratur dan tuntas hingga dinyatakan sembuh total, jika tidak demikian maka langkah penanganan medis yang dilakukan justru akan memberi efek kekebalan terhadap kuman yang menjadi penyebab seseorang menderita penyakit tersebut.
Langkah berikutnya, lanjut dia, adalah dengan menumbuhkan kesadaran bagi masing-masing keluarga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar potensi penularannya dapat ditekan.
Bagi anak-anak usia dini, upaya pencegahan dapat dilakukan salah satunya dengan memberi imunisasi BCG kepada bayi berumur dua bulan.
"Tindakan yang paling sederhana guna mencegah penularannya adalah dengan menghentikan kebiasaan membuang air ludah sembarangan, disamping melakukan pengobatan hingga tuntas dan segala bentuk upaya pencegahan dini sejak usia dini dan lingkungan terkecil," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak seluruh masyarakat untuk memulai pola hidup sehat sejak dini agar tetap dalam kondisi bugar dan produktif serta dapat terhindar dari penyakit menular.
"Contoh pola hidup sehat yang dimaksud antara lain mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo. (*)