Padang, (Antara Sumbar) - Tim Politeknik Negeri Padang (PNP), Sumatera Barat, yang diberi nama Endline lulus 10 besar pada Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) yang diadakan di Universitas Indonesia dengan judul karya "Accident Rescue Locator (ARel)".

     "Pertolongan pertama pada kecelakaan apalagi di tempat yang sepi membutuhkan waktu yang cukup lama sampai korban dievakuasi, dan alat yang kami ciptakan ini akan mengurangi risiko dari kecelakaan bermotor tersebut," kata ketua tim, Ade Rayendra, di Padang, Kamis.

     Tim yang beranggotakan tiga orang itu berasal dari Program Studi Teknik Komputer, mereka tidak menyangka akan masuk 10 besar pada pagelaran Gemastik itu, apalagi tim mereka berada pada peringkat dua.

     Ade menjelaskan, karya yang dibuatnya bersama rekannya itu terdiri dari tiga unsur perangkat keras dan satu aplikasi yang dapat di download pada telepon pintar.

     "Yang pertama ada helm, jam tangan, dan telepon pintar, jika helm dan jam tangan dipakai dan aktif maka helm secara otomatis melakukan scanning untuk mendeteksi kecelakaan, ketika terjadi kecelakaan pada pengguna, helm akan mendeteksi kemudian sistem alarm di helm akan aktif dan secara otomatis jam tangan akan mengumpulkan kondisi korban termasuk denyut nadi," kata Ade.

     Kemudian semua data dikumpulkan pada sistem yang ada di helm dan dikirim ke server yang sudah diinstal di telepon pintar, secara langsung server akan mengirim lokasi dan kondisi korban ke unit gawat darurat terdekat dan memberikan rute tercepat.

     "Tidak hanya rumah sakit, tetapi keluarga dan kerabat korban yang menginstal aplikasi tersebut juga akan menerima pemberitahuan kecelakaan itu, dan diharapkan dapat ikut membantu jika tidak ada rumah sakit terdekat," ujarnya.

     Lebih lanjut Ade mengatakan semua orang dapat melihat bagaimana alat tersebut berjalan di situs youtube https://www.youtube.com/watch?v=5R37LYxP32k&feature=youtu.be agar lebih jelas.

     "Semua biaya yang habis untuk membuat alat ini lebih kurang Rp3.000.000 dan hampir semua biaya tersebut ditanggung oleh pihak kampus yang sangat mendukung kami," katanya.

     Sementara itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan PNP, Maidar mengatakan bahwa pagelaran ini merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa PNP untuk mengembangkan ide kreatifnya, sehingga karya-karya yang bagus dapat meraih prestasi.

     "Semua dukungan selalu kami berikan kepada mahasiswa yang ingin maju, baik itu moril dan materil, sehingga perkembangan akademik mahasiswa tidak hanya berkembang di lingkungan kampus saja, tetapi juga tingkat nasional dan internasional," kata Maidar.

     Ia mengatakan, pada tanggal 21 September mendatang tim akan berangkat ke kampus Universitas Indonesia untuk bertarung di final. (*)


Pewarta : Novia Harlina
Editor :
Copyright © ANTARA 2025