Denpasar,(Antara Sumbar) - Pasaran Amerika Serikat (AS) menyerap paling banyak hasil industri kecil  berupa perabot dan penerangan rumah dari Bali mencapai  16,26 persen dari total  devisa jenis matadagangan itu  sebesar 3,47 juta dolar AS selama bulan Mei 2016.

         "Aneka jenis perabot dan penerangan rumah hasil kreativitas perajin Bali itu menembus pasaran luar negeri, setelah AS menyusul Spanyol  menyerap 5,33 persen dan Jepang 4,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.

         Ia mengatakan, selain itu juga menembus pasaran  China 0,76 persen, Hongkong 0,22 persen, Singapura 1,98 persen, Belanda 3,37 persen, Prancis 5,10 persen dan Jerman 2,19 persen.

         Sedangkan sisanya 48,19 persen menembus berbagai negara di belahan dunia lainnya, karena hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu sangat diminati konsumen di luar negeri.

          Adi Nugroho menambahkan, Bali meraup devisa dari pengapalan  perabot dan penerangan rumah itu sebesar 3,47 juta dolar AS selama bulan Mei 2016, menurutun tipis  0,93 persen dibanding bulan sebelumnya (April 2016) yang tercatat 3,50 juta dolar AS.

         Perolehan devisa tersebut juga merosot 3,18 persen, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada bulan Mei 2015 jenis komoditas tersebut menghasilkan  3,58 juta dolar AS.

         Adi Nugroho menjelaskan, perabot dan penerangan rumah tangga yang dikapalkan ke pasaran luar negeri itu berbahan baku bambu  dihiasi degan anyaman rotan sehingga unik dan antik  seperti kursi, lemari, meja, tempat tidur dan pembatas ruangan.

         Selain itu juga ada berupa patung unik dan antik dari bahan baku akar bambu yang  banyak diminati pasaran luar negeri, terutama konsumen asal Perancis, Jerman, Belanda disamping pembeli  dari Amerika Serikat, Jepang maupun asal Australia.

         Patung dari akar bambu banyak diproduksi oleh perajin dari Kabupaten Bangli, dengan berbagai aneka barang berupa binatang, bebek, topeng dengan muka manusia tua berjenggot  dan patung yang disesuaikan dengan bentuk bahan bakunya.

         Akar bambu biasanya tumbuh berumpun, dan perajin yang kreatif mampu menciptakan akar tersebut menjadi patung wayang atau binatang yang sangat disenangi masyarakat konsumen di luar negeri. 

Pewarta : IK Sutika
Editor :
Copyright © ANTARA 2024