Padang, (Antara Sumbar) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meneken Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan empat perguruan tinggi di Sumatera Barat terkait penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi mahasiswa.
"Melalui kerja sama ini mahasiswa yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat diakomodasi," kata Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari di Padang, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu usai penandatanganan MoU dengan Universitas Andalas (Unand), Politeknik Kesehatan Padang, Universitas Muhammadiyah Sumbar dan Universitas Baiturahmah.
Menurutnya belum semua mahasiswa terdaftar sebagai peserta JKN apalagi mereka hidup terpisah dengan orang tua sehingga ketika suatu saat sakit akan kesulitan biaya.
"Oleh sebab itu kami meminta kepada perguruan tinggi untuk mendaftarkan mahasiswa sebagai peserta JKN Kartu Indonesia Sehat," ujarnya.
Ia menyampaikan teknis kepesertaan mahasiswa dengan memasukan iuran melalui biaya SPP dan kemudian pihak universitas menyetorkan ke BPJS Kesehatan.
Yang perlu didaftarkan adalah mahasiswa yang belum terdaftar, kalau orang tuanya sudah PNS tidak perlu didaftarkan lagi, ucapnya.
"Dengan demikian jika ada yang sakit tidak perlu khawatir lagi dari sisi pembiayaan pengobatan," lanjutnya.
Ia menyampaikan untuk kepesertaan mahasiswa masuk kategori kelas III dengan jumlah iuran per bulan Rp25.500.
Sementara Kepala Divisi Regional II BPJS Kesehatan area Sumbar, Riau dan Kepri, Afrizayanti menyebutkan jumlah mahasiswa yang akan didaftarkan sebagai peserta JKN untuk Unand mahasiswa baru sebanyak 6.000 orang, mahasiswa yang sedang belajar 26 ribu orang.
Politeknik Kesehatan Padang untuk mahasiswa baru 600 orang, sedang belajar 2.500 orang, Universitas Baiturahmah mahasiswa baru 400 orang, mahasiswa sedang belajar 2.900 orang, dan Universitas Muhammadiyah Sumbar mahasiswa baru 1.000 orang dan mahasiswa lama 6.948 orang, paparnya.
Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni mengatakan kerja sama ini merupakan sinergi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.
"Kami akan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa terkait pentingnya JKN karena mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujar dia. (*)