Sarilamak, (AntaraSumbar) - Empat siswa asal Kabupaten Limapuluh Kota mengikuti seleksi untuk Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) di tingkat provinsi.


         Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota, Yendri Tomas di Sarilamak, Senin, mengatakan siswa tersebut akan berkompetisi dengan utusan dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar untuk menjadi peserta paskibra provinsi.


         Sementara, yang bagi siapa yang terbaik di tingkat provinsi akan mengikuti seleksi di tingkat nasional.


         "Kami berharap utusan ini dapat menjadi peserta paskibra nasional yang akan mengikuti upacara bendera di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus 2016," kata dia saat melepas keempat siswa itu.


         Ia menyebutkan, keempat siswa tersebut adalah Nur Ilham Didasril, Muhammad Bagasta (SMAN 1 Harau, Rahel Safitri (SMAN 1 Lareh Sago Halaban), serta Angelina (SMKN 1 Suliki).


         Kepala Bidang Pemuda pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) setempat, Zuardi mengatakan keempat siswa itu tampil setelah menyisihkan 250 siswa dari sejumlah sekolah di daerah tersebut.


         Pihaknya berupaya memberikan pembinaan dengan maksimal untuk mencapai prestasi tersebut, serta melakukan penyeleksian dengan selektif dan transparan.


         Ia menyebutkan, sampai 2016 Kabupaten Limapuluh Kota sudah 24 tahun absen menjadi anggota paskibra nasional, dimana utusan daerah tersebut terakhir mengikuti paskibra nasional pada 1992.


         Selama 24 tahun tersebut, siswa hanya mampu mencapai hingga tingkat provinsi, dan tahun ini ditargetkan dapat mewakili Sumbar ke tingkat nasional.


         "Kami ingin mengulang prestasi seperti yang diukir Zulfiker Ingkriwang, siswa SMAN Guguak yang pernah menjadi salah satu peserta paskibra nasional pada 1992," kata dia.


         Salah seorang warga Limapuluh Kota, Yulianto menilai potensi yang dimiliki siswa di daerah itu cukup bagus, tinggal lagi bagaimana mengasah potensi yang ada tersebut sehingga mampu mengukir prestasi seperti yang diharapkan.


         Menurutnya, pembinaan tersebut perlu dilakukan secara berkala dan sejak dini, bukan secara mendesak atau menjelang peringatan 17 Agustus. (*)


Pewarta : Mardikola Tri Rahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2025