Sarilamak, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota menargetkan produksi padi pada 2016 sebanyak 238.543 ton, dimana jumlah tersebut naik lima persen dari tahun sebelumnya.


         "2016, kami menargetkan produksi padi naik 5 persen, dari 227.184 ton menjadi 238.543 ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Limapuluh Kota, Afrizul Nazar di Sarilamak, Kamis.


         Ia menambahkan pihaknya optimistis target tersebut tercapai, hal itu melihat luasnya area tanam dan meningkatnya produksi di setiap hektare lahan.


         Lebih lanjut ia menegaskan, luas area tanam sejak lima tahun terakhir terus mengalami penambahan, dimana 2011 hanya 45.435 hektare, sementara 2015 meningkat menjadi 47.890 hektare.


         "Selain penambahan area tanam, tingkat produksi dalam satu hektare lahan juga terus meningkat," ujar dia.


         Ia merincikan, 2011 produksi dalam satu hektar lahan 4,75 ton, meningkat 4,78 ton pada 2012, dan kemudian menurun 4,72 ton pada 2013. Selanjutnya 2014 kembali bertambah menjadi 4,74 ton, dan terakhir 2015 meningkat ke angka 4,93 ton.


         Untuk mencapai targetk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada kepada petani terkait langkah mengolah lahan dan cara bercocok tanam. Kemudian, juga memberikan bantuan bibit dan alat mesin pertanian (alsintan).


         Selain itu, juga melakukan sosialisasi dan mengajak menerapkan sistem tanam jajar legowo (jarwo), dimana sistem tersebut membuat produksi padi jeuh mengalami peningkatan.


         Salah seorang petani di Limapuluh Kota, Masri meminta pemerintah setempat untuk memaksimalkan perbaikan irigasi sehingga target produksi tersebut dapat tercapai.


         Hal itu, dikarenakan sebagian besar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota adalah sawah tadah hujan, dimana jika kemarau tiba para petani sudah dapat dipastikan gagal panen. (*)


Pewarta : Mardikola Tri Rahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2025