Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kota Sawahlunto mematangkan persiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio  melalui rapat advokasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan tersebut, Rabu.

         Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkesos) Sawahlunto Ambun Kadri di Sawahlunto, Rabu, mengatakan PIN Polio akan dilaksanakan pada Maret 2016.

         "Fokus kegiatan PIN Polio 2016 ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit polio terhadap anak-anak yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen," kata dia.

         Menurutnya, jika tidak segera dihentikan maka dikhawatirkan penyebaran penyakit tersebut berpotensi meluas, karena penyebarannya hanya bisa dicegah dengan imunisasi.

         Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Irene MKM mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak Dinkesos Kota Sawahlunto.

         "Sawahlunto merupakan daerah pertama di Sumbar yang melakukan advokasi dan koordinasi untuk pelaksanaan program nasional tersebut, tentunya hal ini akan dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama," katanya.

         Menurutnya, PIN Polio tahun 2016 akan dilaksanakan serentak pada 8 sampai 15 Maret mendatang dengan sasaran anak usia 0 hingga 59 bulan, tanpa memandang status imunisasi yang telah dilakukan sebelumnya.

         Program ini untuk mengurangi risiko penularan terhadap importasi virus tipe 2 dan CVDPV tipe 2 dengan memastikan tingkat imunitas terhadap polio khususnya P2 di populasi (herd Immunity) cukup tinggi dengan cakupan lebih kurang 95 persen.

         "Imunisasi yang diberikan bertujuan untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 hingga 59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio Sabin," jelasnya.

         Dia mengatakan, hingga saat ini masih banyak anak pada kelompok umur itu belum mendapatkan imunisasi polio lengkap, selain adanya virus polio liar dari negara Sudan yang menjangkiti rombongan jamaah haji asal Indonesia.

         "Kasus itu pada mulanya tercatat muncul di daerah Sukabumi, dalam beberapa bulan virus polio liar menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura sampai Aceh yang menyebabkan 385 anak mengalami lumpuh permanen," kata dia. (*)

Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024