Setelah sempat menjalani masa sulit dari Januari hingga Juli 2015, selama tahun 2015 PT Semen Padang Semen Padang berhasil mencatatkan kinerja yang baik. Selain itu, PT Semen Padang juga berhasil meraih berbagai prestasi, dan  melanjutkan proyek-proyek peningkatan kapasitas yang telah diluncurkan di tahun-tahun sebelumnya. Pada 2016, PT Semen Padang optimis menatap masa depan yang lebih baik.

Selama tahun 2015 PT Semen Padang memproduksi sebanyak 6.888.513 ton atau tercapai 98,24 % dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 sebesar 7.012.049 ton. Produksi klinker sebanyak 5.277.126 ton atau tercapai 99,52 % dari RKAP sebesar 5.302.574 ton. Volume penjualan sebesar 7.252.609 ton, terealisasi sebesar 97,09 % dari RKAP sebesar 7.470.000 ton. 

Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry mengungkapkan, sampai Juli 2015 industri semen di Indonesia termasuk PT Semen Padang sempat mengalami penurunan. Penjualan semen secara nasional sempat turun sekitar lima persen akibat perekonomian nasional melambat sebagai dampak melemahnya perekonomian global. Namun menjelang akhir tahun 2015, atau sejak Agustus 2015 hingga Desember 2015, penjualan kembali membaik. Hal ini sebagai pengaruh  berjalannya proyek-proyek pemerintah.   

Menyikapi lesunya permintaan pasar dalam negeri, PT Semen Padang melirik pasar ekspor sebagai  strategi untuk mengatasi lemahnya permintaan semen dalam negeri.  Pasar ekspor itu antara lain Bangladesh, dan juga tengah dibidik  pasar Mauritinia dan Myanmar.   Sebelumnya, ketika permintaan dalam negeri tinggi, Semen Padang tidak menggarap pasar ekspor.

Benny Wendry optimis pada 2016 bisnis semen akan lebih baik. Prospek bisnis semen tahun 2016 lumayan bagus. Hal itu sebagai kelanjutan  proyek-proyek pemerintah, khususnya  infrastruktur, yang mulai jalan sejak Agustus 2015.

Tahun 2016, tepatnya kuartal keempat, Indarung VI sudah beroperasi dengan tambahan kapasitas 3 juta ton/tahun. Saat ini kapasitas produksi Semen Padang 7,4 juta ton per  tahun (termasuk tambahan cement mill di Dumai sebanyak 900.000 ton). Dengan beroperasinya Indarung VI, yang menelan investasi Rp 3,84 triliun, maka kapasitas produksi  Semen Padang pada tahun 2016 akan mencapai 10,5 juta ton per tahun.

"Tahun 2015, ekspor Semen Padang kurang dari lima persen. Setelah beroperasinya Indarung VI, kami menargetkan ekspor lebih lima persen.
Kami juga terus memperbanyak packing plant di Aceh, Medan, Dumai, Lampung,  Jawa (Tanjung Priok dan Cilegon). Tahun depan kami akan membangun packing plant di Bengkulu," kata  Benny.
 
Semen Padang ke depan, katanya, terus  melakukan ekspansi. Alasannya, konsumsi semen rakyat Indonesia secara nasional saat ini masih relatif rendah, yakni baru sekitar 230 kg/kapita/tahun. Kalah dengan Malaysia yang mencapai sekitar 500 kg/kapita/tahun, apalagi Singapura yang mencapai sekitar 900 kg/kapita/tahun. Bahkan konsumsi semen rakyat Indonesia masih kalah dengan Vietnam yang mencapai sekitar 400 kg/kapita/tahun.

Artinya, peluang bisnis semen di Tanah Air masih sangat terbuka. Itu sebabnya, pabrik-pabrik semen yang ada di Indonesia, baik milik nasional maupun asing, beramai-ramai meningkatkan kapasitas produksi. 

Saat ini konsumsi semen secara nasional mencapai 61 juta ton per tahun. Adapun kapasitas produksi  sekitar 80 juta ton per tahun.

Market share Semen Padang secara nasional mencapai sekitar 11 persen. Sementara itu, market share pabrik-pabrik semen milik BUMN mencapai sekitar 40 persen (dengan kapasitas produksi sekitar 30 juta ton), sedangkan pabrik-pabrik semen milik non-BUMN -- baik asing maupun swasta dalam negeri --  sekitar 60 persen. 
Ekspansi pabrik-pabrik semen milik BUMN sangat penting untuk mempertahankan market share  pabrik semen BUMN terutama untuk  mendorong stabilitas harga demi kepentingan masyarakat.

Ke depan PT Semen Padang terus melakukan ekspansi dengan masuk ke bisnis lain.  Misalnya, yang dekat bisnis semen itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ini tidak hanya untuk  kebutuhan sendiri,  namun juga menjadi bisnis  sendiri dengan menjual listriknya  ke PLN. Karena setiap tahun Indonesia itu defisit listrik. Bahkan, pemerintah merencanakan pembangunan listrik dengan daya 35000 Mega Watt sekian tahun ke depan.  

Semen Padang juga harus masuk ke "ready mix" dan perusahaan tambang batu bara. Ini sepertinya sudah jadi "best practices" perusahaan-perusahaan multinasional yang juga punya "ready mix". "Jangan sampai kita tidak ada di sana. Di Sumatera inilah momennya, karena  ada pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Juga pelabuhan-pelabuhan harus disuplai dengan  disuplai "ready mix". Konsumen itu ingin "ready mix" di proyek.  

PENGEMBANGAN KAPASITAS

Pada 2015, PT Semen Padang juga melanjutkan proyek-proyek peningkatan kapasitas yang telah diluncurkan di tahun-tahun sebelumnya. Di antara proyek besar itu adalah pembangunan Proyek Indarung VI, Cement Mill Dumai, dan Packing Plant Lampung. Proyek Indarung VI dengan nilai proyek Rp 3,840 Triliun  Ground Breaking-nya dilaksanakan pada 26 Mei 2014. Direncanakan proyek ini rampung pada  2016.

Proyek peningkatan kapasitas lainnya adalah pembangunan Cement Mill di Dumai.  Proyek senilai Rp 281,5 miliar dan  dengan kapasitas  900.000 ton per tahun ini meliputi, perkuatan dermaga dari 10.000 DWT menjadi 30.000 DWT, Fasilitas unloading klinker berupa hopper dengan kapasitas 4 X 15 ton dan jalur transport ke storage klinker dengan kapasitas 400 tph,  Storage klinker dengan kapasitas 20.000 ton, jalur transport dari storage ke hopper Cement Mill dengan kapasitas 250 tph dan Hopper sebanyak 6 buah untuk material klinker, gypsum, pozzolan, lime stone dan fly ash (2 buah), cement mill dengan kapasitas 1 x 150 tph, tambahan 1 unit packer dengan kapasitas 1 X 120 tph, dan Fasilitas Loading ke Truk dengan kapasitas 2 x 120 tph  dan fasilitas loading curah.

Proyek dengan durasi 20 bulan (Mei 2013 – Desember 2014), sudah mulai dioperasikan pada 2015, dan menambah kapasitas Semen Padang dari 6,5 juta ton per tahun menjadi 7,4 juta ton per tahun. Apabila proyek Indarung VI rampung di 2016, kapasitas produksi Semen Padang akan menjadi 10,5 juta ton per tahun.

Pada 2015, Semen Padang juga melanjutkan pembangunan proyek Packing Plant di Lampung. Proyek senilai Rp191,7 miliar yang dimulai Mei 2013,  rampung pada Februari 2015. Proyek dengan kapasitas pengeluaran  350.000 ton per tahun ini telah memperlancar distribusi dan ketersediaan semen di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Barat,  Kabupaten Lampung Timur,  dan Kabupaten Metro & Kabupaten Pring Sewu.

BERBAGAI PRESTASI PADA 2015

Pada 2015, berbagai prestasi diraih perusahaan dan tim inovasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Di antara penghargaan itu adalah Superbrands 2015, yang diserahkan Chairman Superbrands Indonesia, Mr. Alistair Speir kepada Direksi Semen Padang yang diwakili Staff  Ahli Direktorat Komersial, Desri Ayunda, pada acara penganugerahan di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (30/1/2015).  

Pada September 2015, PT Semen Padang menyabet  predikat bronze untuk kategori Strategic Marketing dan Tactical Marketing,  pada ajang  BUMN Marketeers Awards 2015. Penghargaan itu diserahkan Staf Khusus Menteri BUMN  Riza Primadi kepada Kepala Departemen Penjualan, Benas Azhari, pada acara penganugerahan di Ballroom, The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

PT Semen Padang juga  meraih akreditasi A (sangat baik) untuk penyelenggaraan kearsipan tingkat nasional.  Penghargaan tersebut  diserahkan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr. Mustari Irawan kepada  Direktur Keuangan PT Semen Padang Tri Hartono Rianto, di Wisma Indarung PT Semen Padang, Kamis (27/8).

Semen Padang juga meraih prestasi di bidang Pajak dari Kanwil Direktorat Jenderal Pajak  Sumatera Barat dan Jambi.  Penghargaan  diserahkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada Direktur Keuangan PT Semen Padang  Tri Hartono Rianto,  di Ballroom Hotel Bumi Minang, Senin (12/10/2015).  

Pada penilaian Indonesian Quality Award (IQA), pada 2015 PT Semen Padang sukses meningkatkan skor dari tahun 2014 dan berada posisi band,  Emerging Industry Leader . 

Penghargaan  lain yang diterima Semen Padang adalah, penghargaan Peduli Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Pemko Padang yang diterima Kepala Departemen KSU Ampri Satyawan pada 15 Juni 2015. Penghargaan Importir Teladan dari Kantor  Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Teluk Bayur diterima Kepala Departemen KSU Ampri Satyawan pada 5 Agustus 2015. Predikat Bronze Award For Performance Excellence Growth IQA 2015 dari IQAF  diterima Direktur Utama, Benny Wendry di Jakarta, 24 November 2015. Customer Loyalty Award dari Indonesian Quality Management Association diterima Staf Biro Inovasi dan TPM di Pontianak, 20 November 2015. Predikat Bronze pada ajang International Convention on Quality Control Circles  Korsel 2015  diraih Tim Inovasi INKREF Departemen Tambang  pada 7 Oktober 2015. Penghargaan Encouragement  pada Asia Pacific Quality Organization  International Conference 2015  diterima Tim inovasi   Premier Line pada 11 November 2015 di China. Predikat Platinum, Gold, 3 Silver pada ajang TKMPN XIX & IQPC 2015  diraih tim RESPECT 23,   GKM X POUZA,  EKSPANSI, HEXAGON, dan EMKL di Yogyakarta, 26 November 2015.  Predikat Excellent 1 Gold , Excellent 3  Gold,  dan Silver  pada ajang Indonesia Quality Convention 2015 yang diraih Tim Tenaga,  Centralizing, dan QCC Bimasakti di Pontianak pada 20 November 2015. 

Pada 16 Desember 2015, PT Semen Padang kembali meraih penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI. Penghargaan Industri Hijau 2015 itu diserahkan Menteri Perindustrian Saleh Husin  kepada manajemen Semen Padang yang diwakili Kepala Departemen Produksi V Firdaus, di Istana Wapres.

Pewarta : Admin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024