Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Kepala Polisi Resor (Polres) Kota Sawahlunto AKBP Djoko Ananto SIK, mengatakan jajarannya siap mengamankan pelaksanaan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) 2015, 22 hingga 24 Oktober 2015.
"Kami sudah menyiapkan sebanyak 90 personil gabungan dari Satuan Lalulintas, Satuan Intel dan Keamanan serta Satuan Sabhara untuk melaksanakan pengamanan lalu lintas, pengamanan terbuka serta pengamanan tertutup," katanya di Sawahlunto, Kamis.
Dalam upaya pengamanan acara yang digelar di Lapangan SILO Kecamatan Barangin itu, lanjutnya, jajaran Polres Kota Sawahlunto juga akan diperkuat oleh anggota Kepolisian Sektor di daerah itu guna mendukung kondusifnya situasi kamtibmas selama kegiatan berlangsung.
Salah satunya, jelas dia, dengan melaksanakan kegiatan patroli rutin serta pengamanan melekat bagi para tamu yang terdiri dari seniman kesenian wayang dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kami mengimbau kepada semua pihak agar tetap aktif menjaga kondusifnya situasi kamtibmas di lingkungan masing-masing," katanya.
Apabila menemukan atau mengetahui adanya dugaan perbuatan melanggar hukum atau perbuatan jahat lainnya agar segera melapor ke petugas kepolisian di lapangan, atau menghubungi pos polisi terdekat sehingga langkah-langkah penindakan dan pengaman bisa dilakukan sejak dini oleh pihak kepolisian, jelasnya.
Sementara itu, pimpinan produksi kegiatan Fewanusa 2015, Syukri SSn, mengatakan pada pembukaan yang dilaksanakan Kamis malam (22/10) ini, pihaknya akan menampilkan pagelaran Seni Kuda Kepang serta pameran Gamelan Renteng & Wayang Kuno Sawahlunto yang diperkirakan sudah ada sejak 1901.
"Kegiatan dilanjutkan dengan pagelaran seni gamelan oleh pelajar SMAN 1 Sawahlunto, ISI Padangpanjang, MAN Sawahlunto dan Paguyuban Bina Laras Sawahlunto," kata dia.
Ia mengatakan, pada kegiatan tersebut pagelaran wayang kulit asal Sawahlunto dari Paguyuban Bina Laras dengan dalang Ki Bandung Sriyanto yang akan berkolaborasi dengan pengrawit asal Australia, Brett Jhon Calliss, akan tampil sebagai pembuka dengan membawakan lakon Sang Pejuang.
Pada penampilan tersebut, jelasnya, konsep yang ditampilkan adalah gabungan antara seni wayang yang merupakan tradisi seni suku Jawa yang sudah mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia tak benda dari UNESCO dan kesenian Randai yang merupakan seni tarian berbasis gerakan silat yang dipadukan dalam sebuah cerita khas suku Minangkabau diiringi komposisi musik oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.
"Pagelaran Fewanusa 2015 hari pertama akan ditutup dengan penampilan 'Wayang Ajen' dari Kementerian Pariwisata, yang akan dibawakan oleh dalang Ki DR. Wawan," kata dia. (cpw7)