Padang, (Antara) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meraih peringkat ke 12 nasional kategori Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti).
"Unand meraih peringkat kedua belas nasional versi Kemenristek-Dikti dari 3.320 PTN dan PTS seluruh Indonesia," Kata Rektor Unand Prof Werry Darta Taifur, di Padang, Jumat.
Dia menyebutkan menempati peringkat kedua belas ini Unand masih di bawah PTN non Jawa lain yakni Universitas Hasanuddin Makassar yang berada pada nomor sebelas.
Namun Unand lebih tinggi dari Universitas lain di luar Jawa seperti USU Medan, Unsri Palembang, Unila Lampung dan Unud Denpasar.
Selain itu Unand juga berhasil menyisihkan perguruan tinggi favorit lain seperti Universitas Trisakti Jakarta, Unpar Bandung, UNY yogyakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia, imbuhnya.
"Terdapat lima aspek penilaian yang dilakukan Dikti tersebut, dalam hal ini Unand memperoleh skor 2.753," katanya.
Aspek tersebut yakni kualitas dosen (12 persen), kecukupan dosen (18 persen), kualitas manajemen (30 persen), kualitas kemahasiswaan (10 persen) dan kualitas penelitian (30 persen).
Ada kemungkinan katanya, keunggulan Unand berada pada kualitas penelitian dan manajemen.
Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan klaster mandiri tahun lalu, sementara dalam hal manajemen, sistem keuangan Unand mendapat Wajar Tanpa Pengecualian tiga tahun berturu-turut.
"Peringkat ini bukan kepuasan akhir bagi Unand, ke depan akan lebih ditingkatkan lagi," katanya.
Sementara itu salah seorang mahasiswa pascasarjana Unand Amir Syarifuddin mengapresiasi keberhasilan Unand meraih peringkat kedua belas.
Menurutnya pencapaian tersebut merupakan hasil tangan dingin rektor bersama jajarannya, sebab sebagi Universitas yang lama namun baru aktif di nasional Prestasi tersebut merupakan hal yang luar biasa.
Untuk itu dia berharap berikutnya prestasi tersebut dapat ditingkatkan minimal dipertahankan.
Hal tersebut penting katanya, mengingat saat ini kepemimpinan Rektor Unand telah berganti.
"Jangan sampai rektor yang baru nantinya malah menjadikan Unand terjun bebas kembali ke dasar," ucap Amir. (*)