Bali, (Antara) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengajak kadernya di Buleleng, Bali, agar memperkuat toleransi antarumat beragama.
"Indonesia bisa bersatu di awal kemerdekaan. Kita bukan disatukan oleh semangat agama, tapi semangat cinta tanah air NKRI. Itulah kenapa perbedaan justru menyatukan kita di masa perjuangan merebut kemerdekaan," kata Khofifah saat menghadiri Konferensi Cabang VI Nahdlatul Ulama Buleleng dan Peringatan HUT NU ke-69 di Buleleng, Bali, Sabtu.
Menurut Khofifah, kader Muslimat dapat turut serta dalam menyemai nilai-nilai pluralisme demi kerukunan antarumat beragama dengan sejumlah upaya, seperti lembaga pendidikan dan amal usaha yang dikelola.
"Dalam keadaan apapun kita agar terus usahakan damai dan santun di manapun berada," katanya.
Khofifah mengatakan semangat multikulturalisme yang mengedepankan toleransi tidak akan mengurangi semangat dakwah, melainkan keduanya akan jalan beriringan.
"Multikulturalisme itu tidak mereduksi nilai dakwah karena sejatinya dakwah adalah mengajak menuju kebaikan. Bermultikulturalisme juga menuju kebaikan," katanya.
Dakwah, kata dia, mengajak sesama melalui kebaikan dengan berbagai cara.
"Sesungguhnya dakwah harus dilakukan lewat seluruh pemangku kepentingan dan di seluruh segmen kehidupan. Jadi dakwah lewat apa saja bisa, misalnya berdagang berdaganglah yang baik, jadi pengacara jadilah pengacara yang baik."
"Kita lakukan tugas-tugas profesional yang baik maka itu juga dakwah," katanya. (*/sun)